Chereads / DRAGON SPIRIT OF LU NIE / Chapter 2 - Lin qi si pemungut kayu

Chapter 2 - Lin qi si pemungut kayu

"Serahkan ini semua kepada kami, kalian berempat fokus saja untuk menuju ke markas roh hitam itu." Teriak lun fi ia dan beberapa roh membukakan jalan untuk memudahkan mereka berempat untuk menuju ketempat dayoner berada, dengan berat hati ke empat roh itu melangkah kan Kaki dan meninggalkan teman teman seperjuangan.

Setelah semua roh tiba di tempatnya dayoner pun berkata."Akhirnya kalian tiba  juga aku sudah lelah menunggu nih," ia pun melesat kan serangan sebesar lidi berwarna hitam ke arah lu nie sehingga membuatnya terpental cukup jauh ia pun mulai kehilangan kesadaran dan terjatuh pingsan.

Setelah itu drayoner melesat seperti peluru lalu memukul perut lun si setelah memukul perut lun si  ia mulai menyerang lower dengan tendangan yang mengarah tepat keatas kepalanya.

Di saat yang sama  lon hi sempat  mengeluarkan gelembung peledak sehingga saudaranya bisa  menjauh dari jangkauan serangan drayoner selanjutnya, reflek lon hi sangat bagus sampai sampai nyawa kedua roh itu selamat.

Di saat drayoner akan menyerang lagi tiba tiba muncul dua roh yang memiliki kekuatan yang hampir setara dengannya kedua roh itu juga memiliki senjata yang cukup mematikan.

"Sial kenapa orang yang merepotkan bertambah lagi," ucap Lun si yang saat itu sedang menyembuhkan luka dalam yang ia alami dari serangan dayoner.

"Kau menyuruh kami berdua untuk melawan para roh lemah itu sedang kan kau melawan mereka? Kau curang sekali drayoner," gerutu suncif.

"Jika kalian berada di sini maka semua roh telah musnah ya," drayoner menbak dengan ketepatan yang akurat.

Selang beberapa detik sun cif menyerang lun si dengan benda yang berbentuk besi panjang namun kecil  yang  memiliki satu cabang  yang mengeluarkan aura biru di setiap sisinya.

Sedangkan go fiers menghempaskan benda  seperti sabit pencabut nyawa yang bilahnya berbentuk  paruh burung yang bergerigi tepat mengarah ke lower. Akan tetapi senjata itu berhasil di tangkisnya, setelah itu senjata milik go fiers mengeluarkan aura hitam yang berbentuk tangan lalu mencekik lehernya, hembusan nafas yang semakin menipis membuat pengelihatannya menjadi buram ia pun  menghempaskan benda yang seperti tali namun berbentuk bulat lonjong yang saling berkaitan ke arah lengan go fires.

"Berak...." Besi bulat berwarna coklat melesat dengan cepat ke arah go fires mau tak mau dia harus melepaskan cekikan  aura hitam itu agar bisa selamat, setelah berhasil terlepas lower segera mundur beberapa langkah lalu menarik benda itu kebelakang.

"Ternyata kau cukup pintar juga ya namun hal itu tak bisa membuat ku kalah," go fires  melesat secepat kilat sehingga lower tak sadar bahwa musuhnya sudah tepat berada di belakangnya.

"Rasakan ini.." senjata itu pun melesat namun lower berhasil menangkisnya lalu ia langsung melilitkan rantai yang berhasil menyelamatkannya barusan ke bilah senjata itu, selang beberapa detik tubuh gofiers terhempas ke udara dan terjatuh tepat di hadapan lower.

"Sekarang giliran kau," benda bulat besar itu pun mengarah langsung ke perut milik go fires sehingga membuat laintai retak.

Di sisi lain lun si yang sedang berada di udara terus menerus menghindari garisan berwarna biru yang bercabang cabang sambil melesat kan benda kecil beracun ke arah sun cif.

Sedangkan lon hi berusaha keras untuk melawan  drayoner. Pertempuran itu terus berlanjut sangat lama sehingga membuat bangunan indah nan menggah itu menjadi puing puing tak berbentuk.

Gadis yang mengenakan armor naga itu pun membuka matanya setelah beberapa jam pingsan, di saat itu ia melihat pemandangan yang sangat mengerikan, ia pun menghampiri ke tiga saudara nya yang sudah di penuhi luka di saat ia akan mendekat ia mendengar suara yang sangat keras.

"Lu nie kami serahkan dunia ini kepada mu," ke-tiga senjata melesat ke arah lu nie ia pun menangkap nya.

"Cepat pergi lah serahkan semuanya kepada kami," teriak lun si lagi dengan berat hati lu nie meninggal kan ketiga saudaranya.

Naasnya semua yang melakukan pertempuran itu terbunuh hanya menyisakan lu nie dan drayoner saja.

Gadis yang sedang duduk itu pun berjak lalu melangkahkan kakinya ke arah pintu ia pun berkata, "Dunia ini sudah rusak dan aku yang akan menghancurkannya."

50,000 tahun setelah perperangan antar roh manusia yang akan mengubah tatanan dunia terlahir di desa Linqia, di saat kelahirannya terjadi badai yang sangat besar sehingga membuat kota kota luluh lantah menjadi puing puing yang tak berbentuk 15 tahun kemudian anak itu tumbuh menjadi pemuda yang sangat baik dan cerdas.

Desa linqia bertepatan di lereng bukit Lawu. Medan terjal dan penggunaan yang di Kelingi hutan lebat membuat desa itu terisolasi dari dunia luar, desa yang damai penduduk yang ramah membuat orang ingin berkunjung ke sana, akan tetapi karena Medan terjal di tambah para monster yang tinggal di hutan sangat kuat membuat para petualang sungkan untuk pergi ke sana.

Dari arah hutan seorang  pria paruh baya yang berpakaian commpang camping berjalan perlahan, "Tolong... beri kan  aku air," dengan Suara terpatah patah pria tersebut berjalan perlahan sambil melambai lambaikan tangannya berharap ada seseorang yang mau datang dan memberi minum, ketika dia melihat ada bangunan yang menyediakan makanan dan kumpulan orang orang tertawa bersama dan dia juga melihat  salah satu orang yang selesai makan di sana memberikan koin ke salah satu orang yang menunggu di kasir.

Pria paruh baya itu pun belok ke tempat yang  barusan dilihatnya bukan nya pria yang menerima koin emas   membantu dan merasa iba ia malah mengusir pria paruh baya tersebut, "Pergi sana  dasar gembel nanti pelanggan ku kabur semua." Beberapa kalimat itu langsung menusuk hati pria paruh baya.

Tak lama kemudian Suara benturan meja terdengar dari arah kiri, "Hei pedagang sialan kenapa kau kasar sekali ia hanya ingin minta minum," ucap pria muda berumur 15 tahun dia berambut hitam yang memiliki tinggi  165 cm ia bernama Lin qi yang sering di juluki si anak pemungut kayu.

Ia pun berjalan  ke arah pria paruh baya sambil membawa air minum, "Paman ini minum dulu, kalau boleh tahu nama mu siapa dan kau berasal dari mana,"  Lin qi bertanya dengan senyuman kecil di wajahnya.

Setelah pria paruh baya itu meminum air yang di berikan oleh lin qi,  tiba tiba warna emas yang sangat menyilaukan mata muncul di sekujur tubuhnya, ia pun berubah menjadi dewa roh.

"Kau adalah pemuda yang sangat baik, dengan ini aku memberkati mu  kekutan roh, ingat guna kan kekuatan ini untuk kebaikan," setelah berkata seperti itu tiba tiba dewa roh menghilang.

Tak lama kemudian  muncul cahaya di sekujur tubuh lin qi. ia pun merasa kesakitan, "a.. tolong," teriaknya sesaat kemudian rasa sakit nya mereda.

Lin qi segera berdiri selang beberapa menit dia mengingat tugasnya pemuda itu pun segera melangkahkan kakinya ke arah hutan.