Lareina mengernyitkan dahinya melihat akting Radithya yang lebih jeleknya dari akting anak-anak di audisi biskuat. "Gak guna banget si kampret satu berisik-berisik latihan sampe malem kalo aktingnya jelek begini," batin Lareina.
Seburuk apapun aktingnya, audisi harus tetap berlanjut sesuai agenda. Lareina terus menggelengkan kepalanya melihat akting Radithya yang tidak jauh berbeda dengan kanebo kering. Ia sendiri malu dengan sepupu prianya yang berani-beraninya mendaftarkan diri untuk menjadi pemeran utama dengan kemampuan akting yang patut dipertanyakan.
Beradu peran selama kurang lebih dua puluh menit, Radithya pun menyelesaikan audisinya dan keluar dari ruang kelas. Semua kru yang ada di dalam kelas pun akhirnya dapat mengeluarkan tawa yang sedari tadi mereka tahan. Tawa mereka tentu saja diakibatkan oleh akting Radithya yang dapat membuat mata perih bagi siapapun yang melihatnya.
"Hahaha. Sepupu lo kenapa sih anjir aktingnya," tawa Cherryl sambil memukul bahu Lareina.