Hanya dalam selang waktu satu hari, audisi kedua pun resmi dimulai. Kali ini, juri atau penilai yang akan menilai akting serta chemistry pemain hanya tim sutradara yang terdiri dari Yohan, Bian, dan Anna, serta satu orang dari tim produser, yakni Lareina.
"Ini audisinya bakal akting berdua gitu? Kayak langsung main filmnya?" tanya Cherryl bingung.
Yohan hanya mengangguk mengiyakan. Murid-murid lain pun bersemangat untuk melihat Lia, Aruna, dan Devin beradu akting. Akan ada penambahan potongan naskah sehingga dapat menjadi spoiler bagi murid lain yang belum pernah membaca naskah tersebut.
"Di lapangan yuk biar seru dan luas. Jadi kayak pentas gitu vibesnya. Asek," saran Radithya yang telah lapang karena tidak bisa mendapatkan peran utama.
Semua murid bersorak heboh menyetujui saran dari Radithya. Lareina hanya bisa menggelengkan kepalanya yang pening akibat sorakan-sorakan yang menusuk pendengarannya.