"Lelaki terkaya itu adalah Ares?"
Tengorokan Ladifa terasa tercekik. Dia bahkan mencubit tangannya untuk memastikan bahwa yang dilihatnya benar adanya. Ladifa menatap ayahnya, tuan Robert. Lelaki paruh baya itu bahkan seperti patung. Tidak berbicara apapun.
"Apa selama ini menantunya adalah lelaki kaya raya yang menyenbunyikan identitasnya?" batin tuan Robert.
"Ayah?" sahut Ladifa.
"Apa kita salah lihat?"
Tuan Robert menggelengkan kepala. "Apa selama ini Ares adalah lelaki kaya yang terbuang?"
"Ah, kita benar-benar dibohonginya!" gerutu Ladifa kesal. Namun, mereka berdua tidak punya pilihan. Ares menjadi lelaki terkaya di Barcelona dan seluruh asset keluarga Yuan berada di tangannya.
"Pintar-pintarlah mengambil hatinya," bisik tuan Robert setelah dia mencoba menerima kenyataan ini.