Chereads / Kasih Berbalut Luka / Chapter 6 - 6. Awal Mula Cerita Kelam

Chapter 6 - 6. Awal Mula Cerita Kelam

Karna terlalu lelah merayakan kelulusan bersama teman-teman nya kemarin, Zara merasa sedikit tidak enak badan. Zara sedikit demam dan kepala nya pusing, oleh karna itu Inah memberikannya obat dan membiarkan Zara berbaring di kamarnya untuk beristirahat agar segela pulih.

Bagi Zara, Inah adalah ibu kedua nya setelah Disti tiada. Inah pula tak pernah menganggap Zara sebagai nyonya nya, Inah memperlakukan Zara seperti seolah Zara adalah putri kandung nya sendiri. Inah adalah tempat pertama untuk Zara berkeluh kesah setelah meninggalnya Yudha dan Disti.

Saat Zara sedang tertidur pulas, tiba-tiba Raditya putra tunggal Kenedi pulang kerumah dalam keadaan mabuk dibawah pengaruh narkotika.

Kenedi hanya memiliki satu orang anak laki-laki tunggal yaitu Raditya. Namun sayang akibat terlalu dimanjakan Radit menjadi anak yang manja dan melakukan segala nya sesuka hati nyam. Akibat nya Raditya sudah menjadi pecandu barang haram sejak ia masih duduk di bangku SMA. Kenedi maupun istri nya sudah berusaha sebisa mereka untuk mengobati kecanduan Radit, namun tidak pernah berhasil.

Hari itu Radit pulang dan berteriak meracau memanggil-manggil nama Kenedi dan istri nya seperti biasa jika ia pulang dalam keadaan tak sadarkan diri.

Panggilannya tak di jawab, Radit dengan sempoyongan berjalan menaiki tangga dan menuju kamar kedua orang tua nya. Saat ia masuk ke dalam kamar mereka dan ternyata kosong, Radit menjadi bingung dan berkeliling rumah mencari keberadaan kedua orang tua nya.

Saat Radit sedang mengitari rumah nya mencari Kenedi dan istrinya, ia melewati kamar Zara yang kebetulan pintu nya tidak tertutup rapat. Langkah kaki nya terhenti melihat kearah Zara yang sedang tertidur dengan balutan piyama berwarna pink muda bermotif bunga-bunga.

Perlahan kaki nya melangkah mendekati Zara. Radit memperhatikan Zara yang terlihat semakin cantik saat sedang tertidur. Radit memang sudah meyukai Zara sejak mereka masi sama-sama kecil, Radit pula pernah megatakan tentang perasaan nya pada Kenedi namun Kenedi tidak menginzinkan perasaanya itu karna Kenedi menganggap Zara telalu baik untuk Radit.

Hari itu, di bawah pengaruh barang haram yang baru di konsumsi nya perasaan Radit begitu bergejolak melihat Zara yang sedang tertidur. Entah bagaimana namun tiba-tiba fikiran jahat Radit mucul, secara tiba-tiba saja Radit begitu berhasrat untuk memiliki Zara dalam pelukannya saat itu.

Perlahan Radit duduk di samping tubuh Zara, ia mulai membelai rambut Zara panjang Zara. Perlahan Radit menarik selimut bewarna pink yang menutupi tubuh Zara. Tangan nya mulai menyentuh Zara.

Zara yang mulai merasakan seperti ada yang menyentuh tubuh nya, langsung membuka mata nya. Zara terkejut melihat Radit ada di samping nya dan langsung bangun dari tidur nya. Secepat kilat Zara langsung melompat dari tempat tidur nya dan mengusir Radit keluar dari kamar nya.

Radit pun hanya menuruti perkataan Zara saja. Ia keluar dari kamar Zara tanpa sepatah kata pun. Zara langsung menutup pintu kamar nya. Zara yang sudah terbangun dan sudah merasa lebih enakan keadaannya, memutuskan untuk mandi untuk menyegarkan tubuh nya.

Saat Zara sedang asyik mandi, tiba-tiba Radit masuk ke dalam kamar mandi dan langsung menghantam kepala Zara dengan sebuah vas bunga hingga Zara terjatuh dan pingsan.

Mengambil kesempatan dari pingsan nya Zara, Radit langsung menggotong tubuh Zara yang basah tak berbusana ke tempat tidur, dan ia langsung memuaskan nafsu jahat nya dengan menggauli paksa Zara saat itu

Sejak saat itulah Zara kehilangan gairah hidup nya. Zara selalu mengutuk Radit disetiap tangis dan tetesan air mata nya. Zara pula sudah berulang-ulang kali melakukan percobaan untuk mengakhiri hidup nya, namun ia selalu terselamatka hidup nya.

Hingga suatu hari, Kenedi dan Istri nya memutuskan untuk menikahkan Zara dengan Radit dengan tujuan agar Radit mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan nya pada Zara dan berharap itu dapat merubah Radit menjadi lebih baik.

Zara yang sudah kehilangan gairah hidup nya, sempat melakukan percobaan bunuh diri beberapa kali, namun sayang Inah ataupun anggota keluarga lain selalu berhasil menyelamatkan hidup Zara.

Saat Kenedi meminta Zara untuk menerima pernikahan antara dirinya dan Radit, Zara mengiyakan semua semata karna ia ingin balas budi kepada Kenedi dan istri nya. Selain itu, karna perbuatan Radit yang telah merenggut mahkota nya sebagai seorang wanita, Zara merasa tak lagi pantas untuk lelaki manapun lagi.

Dengan berat hati Zara setuju menikah dengan Radit, dengan satu syarat dari Zara, ia meminta untuk dibelikan rumah sendiri setelah menikah. Kenedi langsung menyetujui nya dan meminta Inah untuk ikut tinggal bersama Zara dan Radit di rumah baru mereka untuk membantu mereka dalam segala hal.

Zara terlelap dalam tidur nya, mimpi nya tantang masa lalu membawa Zara ke dalam tidur yang panjang. Tak terasa hingga sudah larut malam Zara masih tertidur di sisi tempat tidur nya dalam posisi duduk.

Saat Zara dan Radit damai dalam tidur mereka masing-masing, terlihat dari balik pagar besi rumah yang berada tepat di depan rumah Zara ada seorang lelaki berbadan tegap yang berdiri menatap kearah rumah Zara seakan ia menantikan sesuatu dari rumah itu.

Waktu tidak pernah berhenti meski hanya sedetik. Tidur Zara telah menghantarkan Zara kepada hari yang baru. Mentari mulai mengeluarkan sinar nya yang cerah dan hangat. Sinar mentari menembus kaca jendela kamar Zara.

Sinar dari sang mentari pagi itu perlahan mencapai keberadaan Zara. Silau dan hangat nya mentari sampai diwajah Zara dan membuat Zara terjaga dari tidur panjang nya semalam.

Zara menegakan posisi duduk nya sambil mengikat rambut panjang nya. Zara menarik nafas perlahan dan kemudia membuang nya. Tangan Zara menggapai hp nya yang tergeletak di atas tempat tidur.

Zara terkejut, ternyata tidur nya begitu nyenyak sehingga ia tak mendengar ketika hp nya berdering, dan meninggalkan lima panggilan tak terjawab dari Kenedi.

Zara bangkit berdiri dan berjalan kearah jendela kamar nya sambil menekan nomer kenedi untuk menghubunginya kembali. Karna sepertinya ada hal yang begitu penting yang membuat Kenedi menghubungi nya berulang-ulang kali semalam.

"Hallo pa, sorry semalam aku ketiduran jadi nggak tau kalo papa nelfon aku sampai lima kali pa, ada apa pa?" kata Zara begitu telfone nya tersambung kepada Kenedi.

Kenedi menjawab telfon dari Zara dengan sangat hangat. Kenedi memberitahu Zara bahwa hari ini sepulang dari kantor ia akan mampir kerumah Zara dan Radit untuk melihat keadaan mereka sekaligus ingin makan malam bersama dengan anak menatu nya satu-satunya.

Zara menyambut hangat apa yang dikatakan oleh papa mertua nya. Zara melemparkan kembali hp nye keatas tempat tidur nya. Dan berjalan menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap memulai hari nya hari ini.