Rio saat ini sedang mengendarai mobilnya menuju ke tempat DragonKnight akan mengenalkannya pada orang yang mengetahui lebih banyak mengenai manusia serigala. Sebetulnya dia ingin segera bertemu dengan orang itu, tapi sayangnya orang tersebut sangat susah untuk ditemui. Dia harus menunggu lebih dari dua minggu, sebelum akhirnya dia mau bertemu dengan Rio.
Rio tidak yakin alasan kenapa dia tidak ingin bertemu dengan orang lain, tapi Rio bersyukur karena orang itu sudah mau menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan Rio.
Satu hal lainnya yang membuatnya cukup bersyukur adalah jarak antara rumah Rio dan tempat mereka bertemu tidaklah begitu jauh. Dia hanya perlu mengendarai mobilnya selama satu jam untuk sampai ke sana. Setidaknya itulah yang dikatakan oleh GPS-nya. Rio hanya berharap bahwa jalanan ke sana tidaklah macet.
Rio tidaklah tahu apakah hari ini memang adalah hari keberuntungannya atau bukan, tapi jalanan yang dia lalui saat ini tidak terdapat banyak kendaraannya. Jadi dia pasti bisa sampai di lokasi janjian mereka tepat waktu.
Setelah melalui jalan yang cukup jauh, akhirnya dia sampai di tempat pertemuannya, sebuah toko barang bekas dua lantai yang sangat sepi. Mungkin tempat ini sepi, karena saat ini tengah malam. Mungkin toko ini akan lebih ramai saat siang hari.
Rio segera memakirkannya di tanah kosong yang tersedia di sekitar toko tersebut. Dia tidak melihat adanya tempat parkir resmi di sekitar toko itu, jadi dia memutuskan untuk memakirkannya di sembarang tempat saja. Asalkan dirinya mengunci mobilnya dengan benar, maka mobilnya seharusnya baik-baik saja.
Rio keluar dari mobilnya sambil membawa tas kecil yang berisi beberapa hal yang mungkin akan dia butuhkan, seperti senter dan buku catatan. Setelah memastikan bahwa mobilnya sudah terkunci dengan benar, dia segera berjalan ke pintu belakang dari toko tersebut. Dia disuruh untuk lewat pintu belakang saat sampai di sana, jadi dia menuruti saja permintaan tersebut.
Rio kemudian mengetuk pelan pintu belakang toko tersebut. Setelahnya, dia bisa mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke pintu tersebut, lalu dia mendengar suara seorang pria dari balik pintu tersebut
"Siapa?"
"Ini Aku, Raya!"
Raya adalah nama samaran yang dipilih oleh Rio. Nama tersebut diambil dari anagram nama Arya. Nama itu sederhana, tapi Rio merasa bahwa nama itu cocok sebagai nama samarannya.
"Password?"
Password? Rio sama sekali tidak tahu bahwa ada password untuk masuk ke toko tua itu? DragonKnight sama sekali tidak memberitahukan apapun tentang password padanya. Apa yang harus dia jawab sebagai password?
"Aku tidak tahu!"
Dia tidak tahu apapun tentang password, jadi dia memutuskan untuk berkata jujur saja padanya. Mungkin dia harus bertanya pada DragonKnight tentang password tersebut, jika dia tidak diizinkan masuk.
"Password benar! Silahkan masuk!"
'Ternyata itu password yang benar!'
Rio sama sekali tidak tahu bahwa itu adalah password yang mereka gunakan. Bukankah itu terlalu mudah untuk ditebak.
Saat pintu itu terbuka, Rio dapat melihat seorang pria yang memiliki tubuh tambun. Rio memperkirakan bahwa usia dari orang tersebut tidaklah lebih dari 40 tahun, tapi jelas sudah lewat dari 30 tahun.
Mereka segera menutup dan mengunci pintu tersebut, setelah Rio masuk ke dalam toko. Mereka kemudian pindah ke ruang keluarga yang terdapat di toko tersebut. Sepertinya toko ini juga berfungsi sebagai rumah.
"Anu... bolehkan Aku bertanya sesuatu?"
"Ada apa, Sobat Raya?"
Dia tidak ingin mengizinkannya memanggilnya sobat, tapi dia akan mengabaikan hal tersebut, karena ada hal yang ingin dia tanya sejak dia ditanyakan tentang password tadi.
"Sejujurnya Aku tidak tahu apapun tentang password, tadi Aku hanya mengatakan bahwa Aku tidak tahu apa passwordnya, jadi apakah ini baik-baik saja? Bukankah passwordmu terlalu mudah untuk ditebak?"
"Ah, soal itu... kau tidak perlu mempermasalahkannya, karena sejak awal tidak ada yang namanya password!"
"HAH!? Lalu tadi itu apa?"
"Itu hanyalah formalitas belaka, Aku sudah tahu bahwa kau akan datang, jadi kau hanya perlu menyebutkan namamu, maka Aku akan mengizinkanmu masuk!"
Rio merasa bahwa dirinya sedang dipermainkan, tapi dia menahan dirinya untuk tidak marah. Dia adalah orang yang merepotkan di sini, jadi dia tidak akan mengeluh.
"Jadi apakah kau adalah DragonKnight?"
"Iya, kau bisa memanggilku dengan Dragon atau Knight... pilih saja sesukamu!"
"Kalau begitu, Drag."
"Kenapa kau memilih nama itu!?"
"Katanya Aku boleh memilih sesukaku?"
Rio sangat sadar bahwa apa yang dia katakan tadi adalah sesuatu yang akan dikatakan oleh Arya, tapi dia merasa sangat kesal, karena telah dipermainkan olehnya, jadi Rio tanpa sadar mengatakan hal yang akan dikatakan oleh Arya jika berada di posisi Rio saat ini.
"Hmm... kurasa itu tidak masalah, dengan begitu, kurasa itu akan menjadi nama samaran yang bagus! Kalau begitu, Aku akan menamaimu sebagai Ray! Kau tidak masalah, kan?"
"Ya, Aku tidak masalah!"
Drag nampak puas dengan nama samaran yang dia berikan pada Rio. Sementara itu, Rio nampak tidak peduli dengan nama macam apa yang diberikan olehnya. Dari awal nama yang dia berikan adalah nama samaran, jadi mendapatkan nama samaran lainnya bukanlah masalah baginya.
"Lalu dimana orang itu? Apakah dia berada di lantai atas?"
"Sayang sekali, dia tidak berada di sini!"
"Hah?! Lalu kenapa kita bertemu di sini?"
Drag menghilangkan ekspresi bercandannya dan mengantinya dengan ekspresi yang serius. Rio jadi merasa tegang dengan ekspresi wajahnya.
"Kau sepertinya tidak menyadarinya, tapi kau sedang diikuti!"
Rio kali ini tidak bisa untuk tidak terkejut. Dia sedang diikuti? Oleh siapa? Apakah itu adalah ATS?
"Kenapa kau mengetahuinya?"
"Orang itu yang memberitahukannya padaku!"
"Orang itu?"
"Tentu saja orang yang ingin kau temui!"
"Kenapa dia bisa mengetahui bahwa Aku sedang diikuti? Apakah dia memata-mataiku?"
"Bisa dibilang seperti itu!"
Baik, Rio saat ini merasa ngeri akan sesuatu. Bukan karena ATS yang mengikutinya, tapi seseorang yang tidak dia kenal yang sedang memata-matainya.
"Aku tidak tahu bagaimana caranya dia mengtahui hal itu, tapi dia seperti memiliki mata dimana-mana."
"Apakah dia seorang ahli Hacker yang dapat meretas berbagai CCTV?"
"Entahlah, Aku sendiri tidak tahu! Sejujurnya, Aku belum pernah bertemu dengannya secara langsung!"
Sekali lagi, Rio dikejutkan dengan informasi yang baru saja dia dengar. Sebetulnya seberapa misteriusnya orang yang ingin dia temui? Pantas saja dia sulit sekali untuk dijumpai. Bahkan perantaranya tidak pernah bertemu secara langsung dengannya.
"Kalau begitu bagaimana kau bisa bertemu dengannya?"
"Sama seperti saat Aku dan kau bertemu... kami pertama kali saling kenal saat Aku mengunggah video manusia serigala di akun sosial mediaku! Dia nampak sangat tertarik dengan video tersebut, lalu kami mulai berteman... meskipun Aku mengatakan berteman, kami hanya beberapa kali bertukar pesan!"
"Begitukah, lalu bagaimana dengan tempat ini? Kenapa kita bertemu di sini?"
"Entahlah, Aku juga tidak tahu detailnya... Aku hanya dikirim sebuah kunci toko ini... ngomong-ngomong, kunci ini hanya bisa digunakan untuk membuka dan mengunci pintu belakang... Aku sudah mencoba kunci ini pada pintu lainnya, tapi Aku tidak bisa menggunakannya pada pintu manapun juga!"
"Jadi begitu... pantas saja Aku disuruh menggunakan pintu belakang... tapi bukankah itu berbahaya bagi kita?"
"Berbahaya? Apa maksudmu?"
"Jika ada seseorang yang menyerang kita dari pintu belakang, maka kita tidak memiliki jalan keluar!"
"Ah, maksudmu itu... kalau itu tenang saja, dia sudah memberikan izin padaku untuk merusak jendela di rumah ini, jika sesuatu yang darurat terjadi! Karena mungkin musuh akan menyusup dari pintu belakang, maka kita bisa lewat jendela depan atau manapun yang menurut kita aman!"
"Begitukah... jadi dia benar-benar memikirkannya!"
Meskipun dia masih belum bertemu dengannya, tapi Rio merasa kagum dengannya. Sepertinya telah memikirkan baik-baik tempat ini.
"Lalu apakah kau tahu siapa yang mengikuti kita? Apakah itu ATS?"
Wajah Drag semakin menjadi serius saat nama ATS disebutkan. Dia mendekatkan dirinya pada Rio dan mengecilkan suaranya.
"Apa kau sudah tahu rahasia gelap ATS?"
Seperti yang dia duga, ATS memang memiliki rahasia gelap. Rio menggelengkan kepalanya, sebelum memberikan jawabannya.
"Tidak, Aku tidak tahu rahasia macam apa yang mereka simpan... tapi Aku tahu bahwa mereka adalah organisasi yang mencurigakan!"
"Begitukah? Kalau begitu tak apa-apa!"
Drag menjauhkan tubuhnya dari Rio setelah mengatakan itu, nada bicaranya juga kembali seperti biasa. Rio memandangnya dengan tatapan penasaran. Bukankah dia seharusnya mengatakan rahasia ATS padanya saat ini?
"Apakah kau tidak ingin mengatakan rahasia mereka padaku?"
"Jika kau tidak tahu rahasia mereka, maka kau tidak perlu tahu... mungkin kau tidak akan bisa kembali, begitu kau mengetahuinya!"
"Aku memiliki niat yang cukup kuat untuk tidak kembali hidup-hidup saat Aku memulai penyelidikanku!"
Rio menggunakan nada yang sangat tegas saat dia mengatakan hal tersebut. Drag nampak sedikit terkejut saat mendengar perkataan tegas Rio.
"Memangnya apa yang membuatmu sangat ingin menyelidiki mereka? Nyawamu itu masih berharga kau tahu! Aku hanya secara tidak sengaja mengetahuinya, jadi Aku tidak memiliki pilihan lain, selain menjaga rahasia ini!"
Drag mengatakan itu dengan nada yang serius juga. Rio sudah sadar dari awal bahwa apa yang dia lakukan saat ini memang berbahaya. Dia tahu bahwa ada resiko yang harus dia tanggung, jika dia ingin mengetahui kebenarannya, tapi ada hal berharga yang ingin Rio tetap lindungi.
"Aku memiliki seseorang berharga yang saat ini menghilang! Penyelidikanku ini mungkin adalah satu-satunya cara Aku bisa bertemu dengannya!"
"Apakah dia seorang wanita!"
"Bukan, dia adalah sahabat terbaikku!"
"Apakah kau penyuka sesama jenis!"
"Tentu saja bukan!"
Rio tidak dapat menahan emosinya di bagian akhir tadi. Dia memang sangat menghargai Arya dan menganggapnya sebagai seorang sahabat yang tak tergantikan, tapi dia masihlah normal dan menyukai lawan jenisnya.
"Kau tidak perlu marah! Aku hanya sedikit bercanda tadi."
Setelah mengatakan itu, Drag nampak menghela nafas. Rio sama sekali tidak mengerti arti helaan nafas itu, tapi sepertinya Drag tidak ingin berdebat dengannya lagi.
"Aku mengerti, jika kau ingin mengetahui tentang rahasia mereka, kau harus bertanya langsung pada orang itu.... Aku tidak ingin menjadi orang yang menghancurkan hidup orang lain!"
"Lalu dimana orang itu saat ini?"
"Kita hanya bisa menunggunya untuk memberikan perintah selanjutnya... sejujurnya Aku juga tidak tahu apa yang sedang dia rencanakan, tapi kurasa kau bisa percaya padanya... setelah dia mengatakan akan melakukan sesuatu, maka dia akan melakukannya... jika dia berkata bahwa dia akan bertemu denganmu, maka dia akan bertemu denganmu!"
"Begitukah... lalu bagaimana cara dia memberikan perintahnya?"
"Dia akan mengirim pesan ke benda ini!"
Drag mengeluarkan sebuah benda mirip ponsel jadul dari tas pinggangnya. Rio memiringkan kepalanya saat menatap benda tersebut.
"Mungkin kau akan terkejut mendengarnya... meskipun benda ini mirip dengan ponsel jadul, tapi ini sebetulnya adalah alat komunikasi anti penyadap.... jadi segala pesan yang dikirim melalui alat ini tidak akan bisa disadap oleh orang luar!"
"Oh! Hebat juga, Aku tidak menyangka kau memiliki benda seperti itu!"
"Hehehe... sebetulnya dia jugalah yang mengirimkan benda ini padaku... tapi benda ini memiliki kekurangannya sendiri... sayang sekali benda ini hanya bisa digunakan untuk mengirim dan menerima pesan dari pasangannya, jadi alat ini tidak bisa digunakan untuk menghubungi tiga atau empat orang sekaligus!"
"Kurasa itu demi keamanannya, jadi mau bagaimana lagi!"
Setelah Rio mengatakan itu, sebuah pesan tiba-tiba saja masuk ke alat berada di tangan Drag. Mereka berduapun segera membaca isi pesan tersebut.