[Matikan semua alat komunikasi kalian, selain alat ini, lalu kembali ke mobil dan tunggu perintah selanjutnya!]
Itu adalah perintah singkat yang tertulis pada alat yang ada di tangan Drag. Rio dan Drag saling berpandangan sebentar, lalu kembali menatap pesan yang baru mereka dapatkan.
"Apakah kamu memiliki mobil?"
"Aku naik kendaraan umum saat ke sini!"
"Jadi berarti yang dimaksud dengan mobil adalah mobilku, kan?"
"Jika kau membawa mobil, kurasa itu memang benar!"
"Aku memang membawa mobil, tapi bagaimana dia bisa mengetahuinya? Apakah ada CCTV di sini?"
"Entahlah, tapi kalau memang ada, kurasa kamera itu sangat kecil dan tersembunyi, karena Aku tidak berhasil menemukannya!"
"Kurasa kita hanya perlu mengikuti perintahnya!"
Rio segera membawa keluar semua smartphone miliknya dari dalam tasnya, lalu mematikan mereka semua. Drag menatap tidak percaya pada jumlah smartphone yang dimiliki oleh Rio.
"Sebetulnya berapa banyak smartphone yang kau miliki?"
"Hm? Aku tidak yakin... Aku membeli beberapa smartphone baru dan mengumpulkan kembali smartphone lamaku... Aku harus berjaga-jaga selama penyelidikan ini, jadi kurasa Aku memerlukan alat komunikasi sebanyak mungkin!"
"Apa kau serius? Memangnya seberapa kaya dirimu? Kenapa kau sampai harus membeli begitu banyak smartphone?"
"Aku mungkin memerlukannya, jika seseorang mengikutiku dengan melacak smartphone-ku, jadi Aku bisa mengecohnya dengan meletakan smartphone-ku di suatu tempat sementara Aku melarikan diri! Aku juga menggunakan berbagai email dan akun sosial media selama pencarianku!"
"Kau pasti bercanda!"
"... Meskipun Aku telah mematikan data seluler di semua smartphone-ku, tapi kurasa Aku masih terlalu naif... mereka masih bisa menemukanku!"
Drag hanya mengeluarkan satu smartphone keluaran lama dari saku celananya dan mematikannya. Dia menatap iri pada semua smartphone yang dimiliki Rio.
"Jika penyelidikanku selesai dan Aku tidak memerlukannya lagi, kau boleh mengambil semua smartphone ini!"
"Apa kau serius!?"
Rio hanya menganggukan kepalanya untuk menjawab pertayaan Drag yang sangat bersemangat. Meskipun ada beberapa smartphone murah dan keluaran lama di sana, tapi jika mereka semua digabungkan, maka harganya pasti lebih dari puluhan juta rupiah, bahkan mungkin mencapai lebih dari seratus juta rupiah. Dia bisa kaya mendadak kalau mendapatkan semua smartphone itu. Drag jadi semakin bersemangat membantu Rio dalam penyelidikannya.
"Aku sudah mematikan semua smartphone-ku... ayo cepat ke mobil!"
"Ah, ya.. oi, tunggu Aku!"
Saat Drag tengah sibuk mengkhayal menjadi jutawan dadakan, Rio sudah selesai mematikan semua smartphone-nya dan memasukannya kembali ke dalam tasnya, lalu berjalan menuju pintu belakang. Drag dengan segera menyusulnya, lalu membuka kunci pada pintu tersebut. Begitu selesai, dia tak lupa untuk mengunci pintu itu kembali.
Rio dan Drag berjalan ke tempat mobil Rio di parkir. Saat di perjalanan ke mobilnya, Rio sempat melirik ke sebuah mobil yang cukup misterius baginya. Apakah mungkin itu adalah mobil milik ATS? Pikir Rio sambil berpura-pura tidak mencurigai mobil tersebut.
Begitu Rio dan Drag masuk ke dalam mobil, sebuah pesan langsung masuk ke alat milik Drag. Baik Drag dan Rio sama-sama terkejut dengan hal tersebut.
"Apakah dia memasang CCTV atau alat penyadap di mobil ini?"
Kata Rio sambil memeriksa mobilnya, tapi beberapa saat kemudian dia berhenti dan lebih memilih membaca pesan yang ada di alat yang dipegang oleh Drag.
[Hidupkan mobilmu, matikan GPS-mu, lalu tunggu aba-aba dariku. Jangan lupa untuk mematikan suara pesan masuk pada alat ini]
"Kenapa dia bisa tahu bahwa Aku lupa mematikan suara pesan masuk pada alat ini?!"
Kali ini giliran Drag yang terkejut dengan isi pesan tersebut. Meski begitu, dia tetap mematikan suara pesan masuk pada alatnya. Sementara Rio segera menghidupkan mobilnya, lalu menunggu pesan lainnya masuk.
Tak berapa lama kemudian, mobil yang sempat dicurigai oleh Rio tadi mulai hidup, lalu lewat di depan mobilnya. Rio menatap heran mobil tersebut. Kenapa mobil itu tiba-tiba pergi? Bukankah seharusnya mobil itu memata-matainya?
"Cepat ikuti mobil yang lewat di depanmu tadi!"
"Hah!?"
Saat Rio tengah kebingungan, tiba-tiba saja dia dikejutkan dengan suara Drag yang membaca pesan di alatnya. Rio menatap Drag untuk memastikan bahwa dia tidak salah dengar tadi.
"Cepat ikuti mobil yang lewat tadi!"
Mendengar perintah dari Drag, Rio segera mengikuti mobil yang tadi lewat di depannya. Begitukah, itu bukanlah mobil milik ATS, tapi milik sekutunya. Itu juga menjelaskan kenapa si pengirim pesan dapat mengetahui apa yang Rio dan Drag lakukan sekarang. Siapapun yang berada di dalam mobil itu pasti sedang mengawasi pergerakan Rio dan Drag, lalu melaporkannya pada si pengirim pesan hingga si pengirim pesan bisa memberikan perintahnya pada Rio dan Drag.
"Entah kenapa Aku seperti berada di dalam film! Ini membuatku sangat bersemangat!"
"Tapi ini mungkin tidak akan seaman dan sehebat di dalam film.... nyawa kita bisa saja dalam bahaya sungguhan, jika sesuatu terjadi!"
Perkataan Rio tadi membuat semangat Drag menghilang bagai ditelan debu. Rio sedikit tersenyum saat melihat ekspresi murung milik Drag.
"Maaf, tapi apakah kau bisa mengawasi bagian belakang? Aku ingin tahu apakah ada mobil atau sesuatu yang mengikuti kita!"
"Ok, siap!"
Drag dengan sigap mematuhi perintah Rio, meskipun sempat murung beberapa saat yang lalu, tapi sekarang semangatnya telah kembali. Meskipun sudah tua, tapi sepertinya dia adalah seorang pencinta film yang aktif.
Sejujurnya, Rio saat ini sangat gugup dan tegang. Seperti yang dia katakan tadi, jika terjadi sesuatu yang tak terduga, bukan tidak mungkin Rio dan Drag akan berada dalam bahaya. Rio tidak masalah, jika hanya membahayakan nyawanya, tapi jika dia harus menyeret Drag ke dalam masalahnya, maka dia akan merasa sangat bersalah.
Mobil yang berjalan di depannya tidak melaju dengan kecepatan tinggi, jadi cukup mudah bagi Rio untuk mengikutinya, tapi Rio malah dibuat heran dengan hal tersebut. Bukankah mereka sedang mencoba melarikan diri dari pengikut mereka? Tapi mengapa mobil di depannya tidak segera menambah kecepatannya? Apa yang sebetulnya mereka rencanakan?
"Rio, Aku dari tadi melihat ada dua mobil yang selalu mengikuti kita... jalanan di sini sangat sepi, jadi tidak sulit untuk menemukan mereka!"
Drag berkata dari sampingnya, Rio meliriknya sebentar, lalu mengatakan pendapatnya.
"Kita sedari tadi hanya melaju di jalanan yang lurus, jadi bisa saja mobil itu hanya melaju ke arah yang sama dengan kita! Kau awasi saja terus mobil itu!"
"Baik!"
Drag kembali melanjutkan perintah yang diberikan oleh Rio. Sementara Rio masih fokus mengikuti mobil yang berada di depannya.
Tak lama setelah itu, mobil mereka memasuki jalan raya yang lumayan ramai. Perkerjaan Rio menjadi lebih sulit, karena dia harus tetap menjaga jaraknya dengan mobil itu sambil berhati-hati dengan mobil di sekitarnya. Dia sebisa mungkin berada di belakang mobil tersebut. Belum lagi malam hari membuatnya semakin sulit membeda mobil yang diikutinya dan mobil lainnya.
"Aku tidak yakin apa yang terjadi, tapi sepertinya mobil yang mengikuti kita sudah kehilangan kita!"
Drag tidak bisa menemukan satupun dari dua mobil yang mengikuti mereka tadi. Drag mengelap keringat di dahinya sambil menghela nafas lega.
"Sangat bagus jika itu yang terjadi, tapi bisa saja kau yang tidak bisa melihat mereka!"
Drag tidak bisa menyangkal apa yang dikatakan oleh Rio. Dia tidak memiliki pandangan yang sangat bagus sejak awal, belum lagi saat ini sedang malam, jadi semakin sulit baginya untuk melihat mobil di sekitarnya.
"Susul mobil yang kau ikuti tadi, lalu berbeloklah ke kiri, lalu masuk ke dalam hotel yang berada tepat di sebelah kirimu, begitu kau berbelok!"
Saat Rio tengah fokus mengemudi, tiba-tiba pesan masuk ke dalam alat Drag. Drag segera membaca isi pesan tersebut agar Rio dapat mengetahui dan menjalankan perintah yang terkirim ke alat tersebut.
Mobil yang diikuti Rio segera melambat, setelah Drag membacakan pesan tersebut. Mobil itu seakan mengizinkan Rio untuk menyusulnya. Rio tanpa ragu melaksanakan perintah tersebut, dia mempercepat laju mobilnya, lalu menyusul dan melaju di depan mobil itu.
Dia juga segera berbelok ke kiri, begitu melihat ada tikungan di sebelah kirinya yang juga terdapat sebuah hotel yang sangat mewah. Di belakangnya, mobil yang tadi sempat diikuti oleh Rio, sekarang berbalik mengikutinya.
Begitu dia melihat pintu masuk hotel itu, dia segera melajukan mobilnya ke pintu masuk tersebut. Petugas keamanan yang menjaga pintu masuk segera mengizinkan mobilnya lewat, begitu dia memeriksa plat nomor dan kelengkapan surat yang dimiliki Rio. Sementara itu, mobil yang berada di belakang Rio terhambat di pintu masuk tersebut.
"Aku tidak begitu yakin, tapi sepertinya mobil yang berada di belakang kita sedang menghambat pintu masuk dan dua mobil yang tadi sempat kulihat juga terhambat oleh mobil itu... kurasa kita aman, benar, kan?"
"Kuharap begitu..."
Drag yang terus mengawasi bagian belakang melaporkan apa yang terjadi pada Rio. Meskipun sempat mengira dua mobil yang membututi mereka menghilang, tapi Drag malah dibuat cukup terkejut dengan dua mobil yang tiba-tiba muncul di belakang mereka. Sepertinya perkataan Rio benar, dialah yang kehilangan dua mobil tersebut, bukan dua mobil tersebut yang kehilangan mereka.
Rio juga memeriksa bagian belakangnya dengan menggunakan kaca spion. Nampak di sana bahwa mobil yang tadi dia ikuti berhenti di pintu masuk.
"Bawalah mobilmu ke tempat parkir bawah tanah hotel itu. Kau akan menemukan seorang berpakaian jas yang menunggu kalian di sana. Masuklah ke mobil yang berada di sampingnya, lalu duduklah di bangku paling belakang!"
Setelah memastikan bahwa tidak ada orang atau mobil yang mengikuti mobil Rio, Drag segera membacakan isi pesan yang masuk ke alatnya. Rio yang mendengarkan perkataan Drag, segera melajukan mobilnya menuju parkiran bawah tanah milik hotel tersebut.
Parkiran itu sangatlah gelap, karena hanya ada beberapa lampu yang tidak begitu terang yang menjadi sumber penerangan di sana.
Rio kemudian mencari seorang pria yang memakai jas di sana. Tak sulit baginya untuk menemukan orang yang dicarinya, karena parkiran itu sangat sepi dan hanya ada orang itu di sana. Rio segera memakirkan mobilnya di dekat orang tersebut berdiri.
"Apa ini?"
Setelah Rio memakirkan mobilnya, Drag yang ingin keluar dari mobil tersebut, tiba-tiba menerima pesan dari alatnya.
"Kuncilah mobilmu dan hanya bawa apapun yang berada di tas dan kantong kalian. Tinggalkan semua benda yang menurut kalian tak penting!"
Orang yang berada di luar sana tak nampak memberikan laporan pada siapapun, jadi bagaimana si pengirim pesan tahu bahwa Rio telah memakirkan mobilnya? Apakah orang itu benar-benar memasang kamera CCTV atau alat penyadap atau pelacak pada mobilnya? Setelah kembali ke rumah, dia akan memeriksa mobil, rumah dan terutama kamarnya dengan teliti. Rio jadi serasa terus diawasi, jika dia tidak memastikan bahwa lingkungannya aman.
Tanpa berbicara apapun, orang yang tadi berada di luar, segera masuk ke dalam mobil yang berada di dekatnya, begitu Rio dan Drag keluar dari mobilnya. Begitu Rio memastikan bahwa mobilnya terkunci, dia dan Drag segera berjalan ke mobil yang dimasuki oleh orang tersebut.
Mobil itu menggunakan kaca hitam, jadi Rio tidak bisa melihat ke dalam mobil itu dan memastikan apa yang berada di dalam sana.
Rio membuka pintu mobil tersebut, lalu menurunkan sandaran bangku bagian tengah mobil itu agar dirinya dan Drag bisa duduk di bagian belakang mobil tersebut. Dia mempersilahkan Drag untuk masuk duluan, sebelum dirinya masuk. Dia menutup pintu masuk mobil itu dulu, lalu mengembalikan sandaran bangku yang berada di depannya ke posisi semula.
Setelah memastikan bahwa Rio dan Drag duduk di kursi belakang, si Sopir segera menghidupkan mobilnya, lalu membawa Rio dan Drag menuju jalan keluar dari parkiran tersebut.
"Pastikan kalian tetap berada di belakang dan tetap tersembunyi!"
Si sopir memberikan perintah pada Rio dan Drag yang duduk di bagian belakang mobilnya. Drag membalasnya dengan "Baik", sementara Arya hanya menganggukan kepalanya.
Saat melaju menuju pintu keluar hotel, Rio dan Drag berpapasan dengan mobil yang tadi mereka ikuti dan dua mobil yang mengikuti mereka. Saat melihat dua mobil tersebut, Rio dan Drag mengeluarkan keringat dingin.
Begitu mereka melewati kedua mobil itu dan tak terjadi apapun, mereka berdua menghela nafas lega di waktu yang hampir bersamaan.
"Jangan lega dulu! Mereka bisa saja menyiapkan mobil lainnya untuk mengikuti kita, jadi tetaplah waspada dan awasi sekitar kalian!"
Rio dan Drag kembali menegang saat mendengar perkataan si Sopir. Mereka menganggukan kepala mereka tanda mengerti, lalu kembali mengawasi keadaan di sekitar mereka.
Rio masih merasa gugup dan tegang, meskipun perasaan itu telah sedikit berkurang, karena sekarang dia tidak lagi menjadi orang yang menyetir. Seperti perkataan si Sopir, mereka bisa saja masih mengawasi mereka dari suatu tempat.
Mobil yang membawa Rio dan Drag melaju kembali di jalan raya. Sekarang Rio hanya bisa berharap bahwa tidak akan ada mobil atau apapun itu yang mengikuti mereka atau terjadi hal yang tak mereka duga, supaya dia bisa secepat mungkin bertemu dengan orang yang sedari tadi mengirimkan perintah padanya dan Drag.
Rio juga berharap bahwa dia bisa menyelesaikan semua hal ini dan bertemu kembali dengan sahabatnya, Arya.