Aslan kemudian merentangkan tubuhnya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamar. Rosie bangun dan meletakkan dagunya di atas dada pria itu. Tangan kanan Aslan diletakkan di belakang kepalanya sendiri sedangkan tangan kirinya memainkan rambut permen kapas itu.
Rosie tersenyum membuat Aslan juga tersenyum.
"Jadi, kapan kita akan menikah?" tanya Rosie.
"Akan aku bicarakan lagi dengan Howland."
"Howland sudah tahu?"
Aslan mengangguk. "Ia juga orang yang meyakinkanku untuk melakukan hal ini."
"Kalau begitu kita menikah besok saja!" seru Roie penuh semangat.
Aslan yang jarang tertawa kembali tertawa malam itu.
"Tanpa izin raja? Kau ingin suamimu dipenggal setelah hari pernikahan oleh raja?" tanya Aslan membuat Rosie merengut.