Tanganku sedikit terasa pegal setelah menulis begitu panjang. Tak terasa tulisanku memenuhi 2 lembar kertas yang segera kukirim untuk Nona Rose. Kunyalakan api untuk memantik pipa yang dipenuhi dengan tembakau untuk sedikit beristirahat. Asap dari tembakau pun mulai memenuhi ruangan dan aku tenggelam dalam kepulan aroma nikotin yang semakin pekat.
Setelah berselang sekitar 1 jam aku kembali membuka laci dan menerima surat balasan dari Duchess.
' Untuk Tuan Zen yang amat cerdas hingga bisa menebak status saya.
Saya ucapkan terimakasih atas bubuk kopi pemberian tuan. Rasanya sungguh kuat dan sedikit asam, hingga mata saya kini terbuka lebar karena kopi yang tuan berikan.
Tebakan tuan 100% tepat terhadap saya. Setelah sepeninggalan ayah kandung saya, saya menjadi pemimpin keluarga dengan status tepat dibawah raja negeri ini.
Cuaca di tempat ini masih sama sejak pagi tadi dan saya rasa tak akan ada perubahan hingga sore hari datang nanti. Semoga Tuan cepat datang ke negeri saya agar kita bisa bertatap muka dan saling mengenal dengan lebih baik lagi.
Di saat itu saya akan ajak tuan ke tempat-tempat yang indah dan tenang di negeri ini. Negeri tempat saya tinggal bernama Sky Garden. Salah satu dari 3 kerajaan terbesar. Bila tuan tak mengetahui lambang yang ada di saputangan saya, maka saya menemukan keanehan di sini. Karena tak mungkin ada seorang yang tak mengetahui lambang Sky Garden. Sebenarnya di manakah Tuan Zen tinggal?
Yang lebih anehnya dari cerita singkat yang Tuan rangkum dari buku yang Tuan baca, Itu adalah cerita tentang raja terdahulu Sky Garden. Walau tak terlalu lengkap tapi saya yakin itu adalah cerita tentang leluhur saya. Apakah Tuan bisa melihat siapa penulis buku itu?
Saya benar-benar bingung saat ini. Walau sudah tahu jawabannya, saya hanya ingin memastikan. Tuan Zen pastinya juga tinggal di pulau melayang seperti saya kan? Karena tak mungkin ada manusia yang masih tinggal di daratan. Tolong segera balas surat saya agar rasa penasaran ini bisa mereda.
Dari Rose yang saat ini masih kebingungan.'
Membaca suratnya aku juga jadi merasa bingung. Apa ia sedang bercanda? Atau aku tertidur dan ini adalah mimpi?
' Untuk Nona Rose yang juga membuat saya bingung.
Saya tak bisa menebak Nona Rose sedang bercanda ataukah serius. Tentu saja manusia tinggal di daratan. Apa maksud nona dengan pulau melayang? Lalu negeri bernama Sky Garden juga tak pernah ada. Saya sudah menjelajahi semua benua dan tahu hampir semua negara yang ada di bumi ini. Jadi bisa saya pastikan tak ada negeri dengan nama unik tersebut.
Cerita yang saya rangkum dalam tulisan di atas selembar kertas itu juga benar adanya. Itu adalah ringkasan keseluruhan isi dari buku yang saya baca kemarin. Saya terus berpikir tentang surat Nona barusan. Bisa berkirim surat dengan Nona melalui kotak aneh di meja saya juga merupakan suatu keanehan yang luar biasa.
Saya akan bertanya beberapa hal pada Nona. Tolong jawablah untuk mengusir rasa penasaran saya yang semakin membengkak ini.
Apa benar Nona tinggal di pulau melayang seperti yang di ceritakan dalam buku ini?
Tahun berapa sekarang di tempat Nona?
Sejak kapan manusia tinggal di atas pulau yang melayang di udara?
Saya berharap Nona segera membalas surat ini agar semuanya jelas.
Dari Zen yang kini bersemangat seperti menemukan bukti peradaban yang hilang.'
Anda saja aku bisa masuk ke dalam kotak ini, aku akan langsung menuju kesana dan membuktikannya sendiri. Sepertinya hal ini menjadi semakin rumit. Kalau buku ini di tulis sesuai kenyataan, apa benar ada gua yang bisa mengirim manusia ke masa depan? Aku sangat penasaran hingga kepalaku tertumpuk dengan banyaknya pertanyaan.
Beberapa kali ku buka laci untuk mengecek balasan dari Nona Rose. Aku menunggu cukup lama dan semakin tak bisa tenang. Setelah membuka kotak untuk kesekian kali, akhirnya surat yang kutunggu-tunggu tiba. Aku secepat mungkin membukanya dan mulai membaca.
'Untuk Tuan Zen yang seperti seorang detektif.
Setelah berpikir kembali, yang Tuan katakan memang sangat tepat. Kita bisa berkirim surat seperti ini pun sudah sangat luar biasa aneh. Sebelumnya biar saya jawab pertanyaan tuan satu per satu lebih dulu. Setelahnya baru saya akan bertanya.
Yang saya katakan kepada Tuan benar adanya. Kami tinggal di Pulau yang melayang di atas langit. Kami memiliki 2 penanggalan saat ini. Jika yang Tuan Zen maksud penanggalan masehi, makan sekarang ini tahun 3748.
Kami tinggal di pulau melayang kira-kira sudah sekitar 600 tahun silam. Sebagai tambahan daratan sudah tak dapat di tinggali sejak saat manusia tinggal di pulau melayang seperti ini. Suhu daratan menjadi sangat panas, dan tak tersisa satu pun hutan di seluruh daratan saat itu. Air laut mulai naik karena es yang ada di bagian kutub telah mencair sepenuhnya. Belum lagi tanah yang tercemar oleh limbah ciptaan manusia membuat manusia di ambang kepunahan.
Sebagai bentuk bertahan hidup diciptakanlah teknologi yang bisa mengangkat pulau besar ke udara pada saat itu. Setelah generasi berganti pengembangan teknologi semakin mutakhir untuk menyelamatkan manusia. Namun dalam bidang teknologi yang lainnya mengalami penurunan hingga kini hampir tak bersisa. Bisa di bilang manusia kini mengalami kemunduran dalam bidang teknologi. Sebagai gantinya kami lebih mencintai alam dan hidup dengan damai saat ini.
Sky Garden sendiri adalah kerajaan yang terbentuk sekitar 300 tahun lalu. Apa isi surat ini menjawab semua pertanyaan Tuan?
Dari surat tuan sebelumnya saya bisa memastikan kalau saya sedang berkirim surat dengan fosil hidup saat ini. Sungguh keanehan yang luar biasa. Saya sempat berpikir bahwa leluhur saya hanya menyebar kebohongan tentang pintu dari masa lalu dan kisah hidupnya. Namun kali ini saya bisa percaya karena berkirim surat dengan Tuan adalah bukti tak terbantahkan.
Mungkin rencana Tuan untuk berkunjung ke negeri saya harus batal karena itu sesuatu yang sepertinya tak akan pernah terjadi. Walau merasa kecewa namun saya tetap senang bisa berkirim surat dengan fosil seperti Tuan. Karena bagaimanapun Tuan tak akan mungkin mengejar ketertinggalan waktu yang terlampau jauh.
Bagaimana daratan di masa Tuan sekarang?
Tahun berapa di sana sekarang?
Sebenarnya saya bisa mengira. Namun saya putuskan untuk bertanya, apakah teknologi di masa tuan sedang berkembang dengan sangat cepat?
Saya harap kita tetap berkirim surat walau kini masing-masing dari kita tahu kalau tak akan pernah bisa bertemu. Tentunya saya masih tetap tertarik pada Tuan meski Tuan adalah fosil. Saya sungguh tak ingin kehilangan sahabat pena yang menyenangkan seperti Tuan. Semoga Tuan Zen tetap berkenan berkirim surat dengan saya.
Dari Rose yang kini merasa begitu sedih.'