Chereads / Surat Dari Negeri di Awan / Chapter 13 - Istirahatlah!

Chapter 13 - Istirahatlah!

'Untuk seorang Duchess yang sepertinya bermusuhan dengan cuaca dingin.

Nona Rose bisa bertanya apa pun pada saya tentang era ini. Saya rasa akan ada lebih banyak pertanyaan Nona yang bisa saya jawab dibanding yang tidak. Kami masih menggunakan uang logam di era ini. Serta ada beberapa uang kertas dengan nilai yang lebih tinggi.

Untuk menjawab pertanyaan Nona yang lain mungkin saya bisa ceritakan hal yang saya lakukan sore tadi. Saya memulai penyelidikan tentang asal buku ini lebih awal, dengan mengunjungi toko tempat saya membeli buku yang di tulis oleh Pangeran Dominic. Sore tadi saya bersiap dan keluar rumah dengan semangat.

Di sisi jalan yang terbuat dari batu blok persegi yang disusun dengan baik saya berjalan dan mendapat sapaan dari beberapa orang yang tinggal di sekitar saya. Sore itu ada banyak pekerja yang pulang melewati jalan yang juga saya lalui. Mereka saling tersenyum satu sama lain untuk menunjukan keramahan.

Para pemilik toko pun sedikit sibuk karena sore hari di sini memang waktu ramai untuk para penjual yang menawarkan dagangannya pada para pekerja yang baru pulang. Walau begitu pemilik toko masih tetap menebar senyum ramah pada siapa saja yang melewati bagian depan tokonya, atau sekedar melihat-lihat barang dagangannya.

Kehidupan di era saya ini begitu nyaman dan tenang. Hubungan sosial antar individu juga sangat baik bahkan terkadang saya merasa betah untuk berlama-lama dalam perjalanan. Saya tak menyangka kehidupan yang seperti ini akan hancur begitu saja dan digantikan dengan mereka yang tinggal di langit seperti Nona.

Di era ini memang banyak manusia yang menebar kerusakan pada tanah yang di pijaknya. Namun masih banyak juga manusia yang peduli dan menjaga lingkungan. Meski bumi ini tak selemah itu hingga kita harus melindunginya, namun menjaganya adalah kewajiban untuk kita. Dengan adanya Nona Rose yang berkirim surat dengan saya dari langit, sepertinya kerusakan di bumi tak bisa dihindari bagaimanapun caranya.

Apakah saya harus pindah ke negeri Nona sebelum kerusakan di bumi terjadi? Itu pun bila saya berhasil menemukan jalan untuk ke sana.

Hasil dari penyelidikan sore tadi adalah nihil. Sang penjual buku berkata bahwa ia mendapat buku itu dari seorang gelandangan, dengan bayaran beberapa potong roti serta sedikit uang. Si penjual buku juga tak mengenal gelandangan itu dan berkata ia tak pernah melihatnya di area ini. Bahkan wajahnya saja ia tak melihat karena tertutup tudung dari mantel yang gelandangan itu kenakan.

Saya sungguh kecewa saat tak mendapat apa pun setelah berjalan jauh. Namun tak ada yang bisa saya lakukan lagi di toko buku itu. Seperti saya bilang di surat sebelumnya, saya akan melanjutkannya esok hari dengan pergi ke penerbit buku ini.

Ada baiknya bila Nona segera beristirahat dan bersiap tidur! Bukankah sebagai salah satu wanita tercantik di Sky Garden Nona harus mempertahankan kecantikan yang Nona miliki? Peneliti berkata bila kurangnya istirahat akan menyebabkan keriput di wajah. Saya harap tak ada banyak keriput di wajah Nona saat kita bertemu nanti.

Bukan berarti saya tidak menyukainya. Namun bila keriput itu disebabkan oleh saya yang berkirim surat dengan Nona, maka saat itu saya akan merasa bersalah karena membuat wajah cantik Nona menjadi lebih dewasa.

Dari Zen yang masih tetap membayangkan kecantikan Duchess Rose.'

Tak ada lagi yang bisa kulakukan saat ini selain memantik api di pipaku yang terisi penuh dengan tembakau. Nona Rose lagi-lagi membalas dengan cepat. Sepertinya ia tak mau membuatku menunggu. Walau aku tak keberatan jika ia membalas suratku besok, namun aku begitu senang ketika melihat kertas terlipat dengan aroma bunga yang lembut dalam kotak misterius ini. Suratnya selalu membuatku tersenyum sebelum membaca isinya.

"Nanti akan kutanya tentang kertas yang indah ini padanya."

Aku tak pernah melihat jenis kertas yang Nona Rose gunakan. Sedikit tebal, namun tak terlalu kaku. Kertasnya juga kuat tak seperti kertas yang kugunakan. Terlebih lagi aroma yang muncul dari kertas ini begitu menenangkan hati hingga aku selalu nyaman membaca semua surat-suratnya.

'Untuk Tuan yang sepertinya sulit untuk bersabar dalam penyelidikan.

Apa Tuan ingat semua surat yang Tuan tulis untuk saya? Tuan menyarankan saya untuk tenang dan tak terburu-buru di awal penyelidikian karena akan berbahaya bila kita mendapat petunjuk yang salah.

Namun sepertinya Tuan sendirilah yang terburu-buru. Saya lebih senang Tuan pulang tanpa mendapat petunjuk apa pun, dari pada harus mendapat petunjuk yang salah. Lain kali mintalah pendapat saya juga bila melakukan penyelidikan, Tuan. Anggaplah kita sepasang tim detektif yang berusaha memecahkan suatu kasus.

Saya akan menyambut Tuan bila Tuan ingin pindah ke Sky Garden. Bahkan saya bisa meringankan pajak yang harus Tuan bayar bila menetap di sini. Tuan bisa lega dan nyaman tinggal di sini karena seorang Duchess yang begitu cantik akan melindungi Tuan. Dengan kata lain, percayakan semua hal di Sky Garden pada saya, dan itu akan berjalan dengan lancar seperti air sungai yang jernih dan tenang.

Sepertinya saya juga tertarik pada kehidupan sosial di tempat Tuan Zen tinggal sekarang. Mungkin akan sangat menyenangkan bila bisa mendatangi toko yang tuan ceritakan di kala matahari mulai berwarna kemerahan.

Berbeda dengan kehidupan sosial di era Tuan, di Sky Garden ini seperti ada jurang yang memisahkan antara para bangsawan dan rakyat yang tinggal di kerajaan ini. Bangsawan hanya bicara dengan sesama bangsawan. Bangsawan hanya berbelanja di toko yang diperuntukan untuk bangsawan. Bangsawan tinggal di area khusus bangsawan. Sangat menyebalkan dan membuat saja terkadang kesal.

Hidup saya seperti di kurung dalam sangkar dan tak bisa bergerak dengan bebas. Padahal bila bisa mengunjungi pertokoan seperti yang Tuan ceritakan saya yakin akan bisa mendapat sangat banyak makanan yang belum pernah saya cicipi sebelumnya.

Tuan tak seharusnya mengkhawatirkan waktu istirahat saya saat ini. Bukankah Tuan yang sedang lelah karena baru saja pulang dari toko buku? Terlebih lagi Tuan harus memikul kekecewaan saat pulang. Saya sarankan untuk meminum daun teh yang tadi saya berikan. Campurlah dengan susu agar perasaan tuan cepat tenang.

Jangan hanya terlarut dalam kepulan asap nikotin dan secangkir kopi, karena itu akan membuat Tuan sulit tidur malam ini! Ingatlah esok hari akan menjadi hari yang benar-benar menyibukan dan melelahkan. Saya pun akan membiarkan Tuan istirahat malam ini. Tolong jangan balas surat saya malam ini, dan segeralah minum teh herbal lalu menuju ke alam mimpi!

Bila Tuan berkenan sebelum berangkat esok hari, bisakah Tuan mengirim surat lebih dulu pada saya? Tak banyak yang dapat saya tuliskan karena Tuan harus segera tidur malam ini. Selamat malam Tuan Zen...

Semoga di alam mimpi kita dapat bertemu dan saling bercerita.

Dari Rose yang akan segera menyusul Tuan ke alam mimpi.

P.S: Cepatlah buat secangkir teh dan jangan beralasan untuk menundanya!!!'