"Terima kasih ya, Wid. Aku tidak tahu bagaimana kalau gak ada kamu."
Dera menatap Widya dengan tatapan sendu, hampir saja dia menitikkan air mata karena beruntung bisa kenal dengan Widya di kota yang belum pernah dia datangi sebelumnya.
Jika tidak ada Widya, entah apa yang akan terjadi dengan Dera, pasti Dera akan tak sadarkan diri sendiri di dalam kamar kos-kosan, dan tanpa seseorang yang akan membawanya ke rumah sakit.
Dera benar-benar beruntung bisa kenal dengan wanita seperti Widya. Dia adalah teman pertamanya yang ada di Surabaya bahkan teman di tempat kerjanya juga.
Melihat Dera yang hampir menitikkan air mata membuat Widya menyunggingkan senyum. Dia juga merasa senang bisa mengenal Dera dan bisa dekat dengan Dera. Apalagi Dera juga teman pertamanya yang benar-benar dekat, mengingat selama ini Widya tidak pernah memiliki teman sedekat ini.
"Aku juga senang bisa kenal dengan kamu."