"kok besok? Kenapa? Tadi maksa pas mau bicara malah besok. Kalau besok aku nggak mau ngasih tahu lagi ya." Evan berlagak santai dan melirik zelin yang menatapnya tajam.
Zelin cemberut, sebenarnya dia siap dan nggak siap mendengar cerita Evan. Di satu sisi dia tahu kalau dia akan cemburu bahkan marah. Di sisi lain dia penasaran.
"Ya udah sekarang, cepetan aku dengerin," rengek Zelin. Padahal dalam hati sedang tidak baik-baik saja.
Evan menatap Zelin dengan hati-hati. Evan tahu kalau Zelin itu sedang tidak baik-baik saja. Cuma saja ngeyel.
"Nggak usah aja deh, Yang. Nanti kamu marah."
"Mas!" Zelin melotot.
"Oke, dengerin ya. Kamu adalah orang pertama yang tahu masa lalu aku. Selama ini aku memendamnya dengan baik. Ingat itu!"
Zelin menganggukan kepalanya.