Lisa akhirnya memberanikan diri untuk berbicara dengan Zelin.
"Aku sebelumnya ingin minta maaf padamu karena aku pernah berniat untuk menggoda suamimu. Aku sungguh-sungguh menyesal. Maafkan aku karena telah serendah itu pada mu dan suamimu," jelas Lisa masih sambil menangis. Namun, tubuhnya sudah tidak lagi terguncang.
Sudah jauh lebih tenang dari sebelumnya dan Zelin sudah siap untuk mendengarkan cerita dari Lisa.
"Aku memang sedang hamil. Masuk bulan ke-4."
Zelin mengerutkan keningnya, "kok tidak kelihatan." Mata Zelin tertuju pada perut Lisa.
Lisa melipat bibirnya ke dalam, dengan ragu dia menegakkan tubuhnya dan membuka keatas kemejanya. Memperlihatkan bebatan dari bahan sintetis yang menekan perutnya supaya tetap terlihat kempes.
"Astagfirullah!" Zelin refleks menutup mulutnya dengan tangan. "Lisa, apa yang kamu lakukan dengan perutmu?" Zelin menatap tajam ke Lisa.
Lisa menelan salivanya dan membenarkan kembali pakaiannya.