Anum menunggu suaminya jemput. Sejak menikah, sekarang Anum dan Rendi selalu berangkat bersama. Dan Anum juga sudah tinggal di rumah Rendi.
Malam ini ibunya Rendi dan adiknya akan kembali ke desa. Jadi, Anum memutar untuk pulang lebih cepat. Karena ingin menyiapkan sesuatu untuk dibawa oleh ibu mertuanya dan adik iparnya.
Beberapa saat kemudian Rendi sudah tiba, Anum pun langsung masuk ke dalam mobil.
"Lama ya, Sayang?"
Anum menyalami tangan Rendi. "Nggak kok, aku juga baru keluar. Ayo, Mas."
Rendi pun langsung menancapkan gas untuk menuju ke rumahnya. Jalanan sudah pasti macet karena memang itu adalah waktunya orang pulang dari kantor. Jadi, jalanan padat merayap.
"Ya ... Macet." Anum mendesah panjang.
"Aku salah jalan nih, harusnya tadi aku belok aja. Karena ragu macet di sana, eh malah lebih parah di sini," ucap Rendi sembari fokus pada kaca spionnya.
" Ya udah, Mas. Gak apa-apa, fokus aja. Keretanya jam berapa memangnya?"