Aleandra seperti tidak bersemangat setelah mereka pergi dari cafe. Walau dia berusaha tersenyum namun dia tidak bisa menyembunyikan perasaan sedihnya. Semua bisa terlihat dari ekspresi wajahnya. Sejauh ini dia sudah berhasil menahan air mata tapi ekspresi wajah yang dia tunjukkan tidak bisa menutupi apa yang sedang dia rasakan saat ini.
Maximus berusaha tidak marah, ini adalah ujian baginya untuk mengontrol emosi. Dia sudah berjanji untuk tidak cepat marah, sebab itu dia berusaha menghibur Aleandra yang terlihat murung.
"Jika ingin menangis, menangis saja!" Maximus menarik Aleandra mendekat dan mendekapnya. Saat itu mereka sedang di perjalanan menuju rumah Vivian. Mereka baru saja dari mall mencari sendal yang nyaman untuk dikenakan oleh Aleandra.
"Aku tidak apa-apa, Max."
"Tidak apa-apa? Tidak perlu menipu, aku bisa melihat jika kau sedang sedih!"