Marsha satu malaman tidak bisa tidur dia kepikiran dengan Danish sedang marah kepadanya.
"Apa aku salah mengatakan itu kepada-nya? Tapi kalau seperti ini terus menerus keluarga Danish tidak akan ada," ucapnya pelan.
Keesokan harinya Marsha lebih cepat bangun karena hanya dua jam dia tidur. Langkahnya langsung berhenti karena ruang kerja Danish terbuka.
Marsha masuk ke dalam namun dia mencium bau minuman yang menyengat hingga sampai ke hidungnya.
"Danish?" lirih Marsha melihat wajah Danish yang kusam.
Marsha keluar pelan-pelan namun tangan itu menariknya berhenti.
"Jangan pergi!" ucapnya.
"Danish kau sudah bangun?!" pekik Marsha.
Danish menarik Marsha masuk ke dalam pelukannya dia sangat merindukan wanita yang sudah menemaninya hampir lima tahun ini.
"Jangan tinggalkan aku ya, kau tahu kan bagaimana aku sangat mencintaimu," bisik Danish.