Danish mengeram kesal karena masih ada yang menganggu dia dan Marsha sedang berduaan makan di depan publik. Mobil terus melaju namun Marsha sudah terlelap dalam tidurnya di balik dada bidangnya.
Sekretaris Tevan memperhatikan mereka berdua balik cermin hanya bisa menghela napas karena keselamatan mereka dua nomor satu. Hingga akhir ya mereka sampai ke apartemen Danish yang menjulang begitu tinggi dan luas. Hanya dia tinggal satu lantai tersebut hingga Marsha yang pertama kali menginjakkan kaki kaget dan melongo tidak percaya dia bisa tinggal tempat seperti ini padahal dia dulu hanya bermimpi namun Sekarang kenyataan.
"Danish?" panggil Marsha pelan setengah sadar karena pergerakan Danish menguatnya bangun.
"Tidurlah kau pasti lelah kan sayang!" bisik Danish tepat di telinga Marsha.
"Aku tidak bisa tidur lagi," rengeknya.
"Kenapa?" tanya Danish heran.
"Aku mau itu," ucapnya malu-malu sambil mengalungkan kedua tangannya ke leher Danish.