Danish meninggalkan Marsha di butik karena nenek menginginkan dirinya saat ini untuk mengenal lebih awal. Walaupun berat hati meninggalkan Marsha di sana namun dia tetap berusaha tenang karena dia tahu nenek tidak akan membuat Marsha sendiri.
"Kak, Nona akan banyak habiskan waktu ya di butik, apa kakak tidak keberatan?" tanya sekretaris Tevan hati-hati.
"Aku tahu Tevan apalagi orang-orang luar sana sedang menginginkan Marsha. Kita harus waspada juga jangan sampai lengah Tevan, aku tidak mau lagi kecolongan seperti dulu. Kau tahu nenek sudah sangat menginginkan suara tangisan baby di mansion tapi." Danish membuang napas kuat tidak kuat mengatakan ya lagi.
Walaupun semua anggota keluarga Archuleta terlihat tidak peduli namun dengan sendiri batin menangisi yang sudah pergi jauh.
"Kak besok jadwal menemui Naraya dan Moses," ucap sekretaris Tevan mengingatkan.