Edrea menggali lubang kecil di dekat pagar pembatas tepatnya di tempat yang tidak memiliki penjagaan sama sekali, ia menggali dengan sangat gigih dengan sekop kecil yang ada ditangannya, ia sesekali harus terbatuk-batuk ketika debu-debu kecil itu masuk kedalam kerongkongan dan juga pernapasannya.
Matanya memerah dan rasanya benar-benar perih ketika dirinya benar-benar harus menahan batuk yang tak tertahankan itu, karena ia tidak ingin suara batuknya membuat orang lain menatapnya dan menaruh curiga kepada dirinya.
Ia menepuk-nepuk ringan dadanya sendiri, hingga ia benar-benar dapat melihat lubang kecil itu dari hasil penggaliannya, namun untuk tangannya saja tidak muat, hingga ia harus kembali berusaha dengan lebih kuat.
Shine berjalan mengambilkan minum untuk Rachel, yang sedang berbaring di ranjang yang tidak terlalu besar untuk mereka berdua.
"Jangan memikirkan apapun, kau harus tetap menjaga kesehatanmu dan anak kita," ucap Shine sambil mengelus perut bundar milik Rachel.
