TRAAAAKKK
Suara ranting pohon tersebut patah dari pohon induk yang menompang hidupnya.
"Tuh … kan," gumam Rachel kembali.
Tubuhnya terjatuh dengan cepatnya
"Seharusnya aku mengurangi jatah makanku, bagaimana bisa ranting itu menahan tubuhku yang berat ini," Sesal Rachel.
"Namun aku masih menginginkannya, steak dengan saus BBQ tidak pernah mengkhianati rasa, aku juga menginginkan ketang goreng dengan saus mayones, aku juga masih menginginkan makanan seafood dikapal itu, aku juga ingin roti butter," ucap Rachel.
Ia masih sempat-sempatnya memikirkan makanan ditengah tubuhnya yang hampir mendekati tanah, setiap satu tingkat menurun kebawah tubuhnya … semakin gila ia memikirkan makanan, satu-satunya yang ia bisa lakukan untuk menyenangkan pikirannya yang saat ini benar-benar kacau.
"AKHHHHHH…." Jerit Rachel ketika tubuhnya semakin dekat dengan tanah.
