Chereads / Chosen Blood / Chapter 10 - Desiran Darah

Chapter 10 - Desiran Darah

"Clay…, aku tahu kalau kau selalu gila…, tapi aku tidak tahu kalau otakmu juga jarang digunakan" Shine menarik baju Clay

"Buka bajumu Clay" Shine menekankan setiap katanya sambil menatap Clay

Pemandangan yang membuat semua orang di sana ikut gemas, para manusia yang menonton perlahan mulai membubarkan diri ketika mengetahui jika suara yang mereka dengar, hanyalah sebuah adengan yang di buat untuk pertunjukan cosplay…

Namun sebagian wanita, baik itu kalangan ibu-ibu, remaja, dewasa semuanya memilih bertahan untuk melihat keindahan mereka. mereka masih tidak habis pikir…, betapa luar biasa nya mereka berdua secara visual.

Clay melepaskan pakaian bagian atasnya , ia mengangkat tangannya ke atas dan menarik keluar kaos hitam yang ia kenakan, seketika itu para wanita meloncat dan berteriak kegirangan melihat tubuh putih Clay yang penuh dengan kotak-kotak. Ia mengambil pakaiannya, dan menutupi bagian bokong Shine

"Apa perlu aku meluruskan bagian depan juga" Clay menepuk iseng bokong Shine, sambil menunjuk bagian bawah depan milik Shine

Cringg….

Kuku-kuku tajam milik Shine memanjang tepat di bawah kaki Clay, tidak ada yang melihat kuku Shine yang memanjang, terselip di antara ke dua kaki Clay

"Jika kau tidak ingin kehilangan sesuatu di sana… , kau boleh melakukannya" kali ini Shine yang tersenyum kecil

Rachel menangkap senyuman kecil itu, entah bagaimana…, senyuman itu membuat sesuatu bergetar di hatinya…, berlebihan memang. Tapi aku merasakan senyuman itu sangat menarik hingga mataku tidak dapat lepas dari senyuman itu.

"Ah…hm…., tenang teman…" Clay menurunkan tangan Shine perlahan dari tubuh bagian bawahnya

"Kapan kau akan selesai? Atau kau sengaja berlama-lama hanya untuk memamerkan tubuh mu?" tiba-tiba saja Clay merasa kesal ketika melihat Shine dengan hati-hati memperbaiki ikatan kain yang berada di pinggangnya

"Aku harus mengaturnya dengan baik, aku tidak ingin di keluarkan dari gereja hanya karena hal yang tidak masuk akal ini" Jawab Shine

Clay segera menarik tangan Rachel…, mereka berlari menerobos kerumunan wanita, namun Clay tidak lupa untuk tersenyum kepada setiap wanita di sana.

"Mau ke mana kita?" Tanya Rachel yang ikut berlari bersama Clay…

Untungnya ia memiliki stamina yang cukup karena sudah terbiasa berlari saat mengejar berita, ia juga melakukan olahraga di setiap pagi agar staminanya tidak cepat turun.

"Mereka mulai mendekat" Jawab Clay

Shine yang telah selesai dengan urusannya menyusul mereka.., ia dengan cepat memperbaiki penutup hodie Rachel…, menutupi wajah Rachel dengan sangat sempurna.

"Hosh… Hosh" nafas Rachel sudah sangat berat

"Kau tidak pernah berolahraga?" Tanya Shine penasaran dengan deruan nafas Rachel

"Ini bukan salahku…, tapi…, kecepatan berlari kalian di atas manusia normal" langkah kaki Rachel mulai terseret-seret dengan tangan yang masih bergandegan dengan Clay

Sementara Clay berusaha untuk tidak terfokus kepada deruan nafas Rachel, suara itu terdengar sangat menggoda untuknya…, ia bisa merasakan denyutan jantung Rachel yang sangat cepat…, desiran darah yang mengalir cepat di pembuluh darah bagian leher Rachel.

Sudah terbiasa…, seharusnya adalah kata yang tepat untuk dirinya, ia sudah biasa menyamar menjadi manusia, dan berkerumun di tengah manusia, hal ini seharusnya bukan sebuah tantangan baru baginya, namun wangi tubuh Rachel samakin tercium di kalah keringat di tubuhnya menyebar…, terlalu wangi untuk dirinya.

Langkah mereka terhenti di sebuah tempat…, setelah lama berlari, tepatnya di gendong…, karena Rachel sama sekali tidak dapat menandingi kecepatan mereka berlari, di balik rangkulannya yang sangat erat.., di balik semak belukar dan pepohonan, ia melihat sebuah rumah yang cukup besar.

Tua…, kata pertama yang ia katakan ketika melihat gedung itu, tapi terlihat cukup hangat, rumah dengan model tahun akhir 70-an hingga tahun 80-an. Masih terlihat jelas cerobong asap pemanas rumah tersebut, membuatnya sedikit bernostalgia terhadap film-film abad itu.

"Anggap rumahmu sendiri…, untuk saat ini tidak ada siapapun di sini" Clay berjalan duluan, membukakan pintu untuk mereka.

"Tentu saja aku tidak akan sungkan" Shine menerobos masuk ketika pintu itu terbuka, hal pertama yang ia pikirkan dan cari adalah pakaian yang pantas untuk dirinya.

Clay hanya bisa menatap Shine yang melewatinya dengan cepat… "Di mana sopan santunmu?"

Sebuah gambar keluarga yang cukup besar tergantung di sana, Rachel berhenti untuk menatap siapa saja yang menjadi keluarga lelaki itu.

"Kalian juga bisa memiliki keluarga? Maksudku…, itu…,kalian bisa memiliki keturunan" Tangan Rachel bergerak-gerak tidak jelas, ia ingin mengatakan jika kalian juga melakukan seks? Mungkin? Namun ia tidak bisa mengatakan hal itu terang-terangan tentunya

"Secara biologis tidak…, secara kebersamaan ya…, kami yang memutuskan untuk menjadi keluarga untuk melindungi satu sama lain" Clay mengambil pakaian yang tergantung di sana dan menggunakannya

"Tapi dia…, Shine…, mereka memiliki banyak keturunan biologis…."Lanjut Clay

Shine yang turun dari tangga menatap mereka berdua "Aku anak tunggal…."

Rachel menatap lelaki itu dalam diam….ada hal yang ingin ia tanyakan kembali

"Jangan melihatku seperti itu, seolah aku menggunakan pakaian yang tidak tercuci cukup lama, ini pakaianku tadi pagi…, sebelum aku berangkat. Namun…, bisa di katakan kami tidak memiliki kelenjar keringat…. Kami tidak berkeringat" Clay berusaha menjelaskan, ia tidak suka di katakan jorok

"Bukan itu yang ingin aku katakan.., kenapa kalian menyelamatkan diriku…" Mata Rachel masih menatap noda darah manusia yang masih melekat pada celana Clay dan beberapa titik di tubuhnya

Siiing....

Suasana menjadi mendadak sunyi

"Tentu saja karena engkau manusia" Shine turun dari tangga dan mendekati mereka berdua "Jika kau bukan manusia…, aku tidak mungkin menolongmu"

"Bagaimana dengan dua korban lainnya…,mereka manusia…, kalian tidak menolongnya?" Tubuhnya mulai bergetar karena takut.

Takut akan tipu daya mereka…, jelas… mereka pasti di sana.., noda darah itu pasti karena percikan darah dari atas. Kenapa mereka tidak menolongnya? Apa aku hanya korban untuk pelayanan selanjutnya?

Shine menundukan kepalanya… "Kami terlambat semenit…, tidak bisa menolong mereka…, jika pun saat tercabik aku menolongnya, mereka hanya akan menjadi vampire selanjutnya"

"Darah kami hanyalah racun untuk manusia , menyisahkan makanan hanya akan membuat manusia menjadi kaumku" Clay menyadari jika Rachel perlahan berjalan mundur, mendekati pintu keluar

"Tenang saja, aku bervegetarian dalam artian lain…, aku dan keluargaku hanya meminum darah hewan untuk memuaskan dahaga kami…" Clay berusaha menenangkan Rachel

Shine tiba-tiba saja telah berada di belakang Rachel, ia menyentuh pundaknya, membuat Rachel tergidik…, ia menatap kearah belakang dan mendapati jika lelaki itu menahan dirinya untuk keluar dari pintu.

"Kau yakin masih ingin berlari? Kau ingin nyawa yang setengah mati aku selamatkan berpindah alam? Atau kau ingin aku mendoakanmu di balik peti?" Tanya Shine.. yang sepertinya tidak bisa berbicara dengan baik pada siapapun