Clay berlari dengan kecepatan penuhnya, hanya perlu beberapa menit saja untuk Clay menuju tempat Rachel, Clay cukup bersyukur karena Shine tidak membawa Rachel ketengah perbatasan, kalau tidak ia harus kembali mengorbankan mobil mewahnya, agar dirinya benar-benar dapat menembus daerah pembatas hanya untuk beberapa menit saja sebelum dirinya juga ikut ditendang keluar.
Sungguh pengorbanan yang sangat mahal hanya untuk beberapa menit sebelum dirinya benar-benar ditendang menjauh kembali.
Shine membuka matanya perlahan, ia mengintip keberadaan Rachel dengan mata yang masih mengantuk, ia meraba-raba kasur tempat mereka terbaring lelah tadi, dan tidak menemukan Rachel disana.
Matanya saat ini benar-benar tidak dapat di ajak kompromi saat ini, ia benar-benar tidak dapat menahan kantuknya yang luar biasa, mungkin karena ini pertama kalinya ia mengeluarkan semuanya dan melaukan hal tersebut.
"Rachel," panggil Shine.