____________________________Tahun 2000
Kakek tidak habis pikir dengan perbuatan Om Tedy. Om Tedy sudah mencuri 5 buah sertifikat kakek yang dimana sertifikat itu akan kakek jual guna membiayai kuliah Tasnim. Om Tedy sudah menjual 5 buah sertifikat itu dan kini uang hasil penjualan itu juga sudah habis. Uang itu beliau gunakan untuk foya-foya bukan untuk sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ibadah.
Tasnim tentu sangat murung begitu mengetahui semua itu.Cita -citanya untuk kuliah kandas sudah. Tasnim menangis di taman belakang. Dia menangis sendirian karena saat itu hanya ada dia dan kakek di rumah. Saat Tasnim menangis, kakek pergi menemui Om Tedy.
Kami ada dimana ?
Kami dan nenek ada di kebun. Para anak kos juga sedang tidak ada di rumah.
" Ya Allah, aku harus bagimana ? Bagaimana dengan masa depanku " kata Tasnim.
Tasnim sudah tidak menangis lagi namun dia masih bersedih. Dia masih duduk mematung tak tahu harus melakukan apa. Di luar dugaannya Giana datang menemuinya, Tasnim segera mengubah ekspresinya. Dia tidak mau Giana tahu akan permasalahannya saat ini.
" Tasnim, I miss you" kata Giana sambil duduk di samping Tasnim.
" I miss you too " kata Tasnim.
" Tasnim ada yang mau aku sampaikan kepadamu " kata Giana.
" Apa ?" tanya Tasnim dengan senyuman.
Entah mengapa kehadiran Giana mampu membawa senyuman baginya.
" Aku akan pindah sekolah " jawab Giana.
" Pindah?" tanya Tasnim.
Giana mengangguk.
" Kemana" tanya Tasnim.
"Singapura "jawab Giana " Pamanku yang bekerja disana ingin aku sekolah disana "
Tasnim memandang Giana. Tasnim tahu Giana adalah gadis yang cerdas dan Singapura dalah tempat layak untuk gadis secerdas Giana.
" Aku akan pulang setiap liburan tiba. " kata Giana " Bisa kan aku ke Singapura ?"
Sebenarnya Tasnim ingin melarangnya. Berjauhan dengan Giana adalah hal yang ingin dia hindari. Berjauhan beda kota saja sudah menyakitkan, apalagi ini sudah beda negara.
"Tentu saja bisa"jawab Tasnim."Aku pasti mendukung semua yang kau lakukan.Kesuksesanmu bagiku adalah nomor 1."
Giana senang sekali mendengarnya.Tasnim selalu memahami dan mendukungnya.Giana semakin jatuh hati kepada Tasnim.
"Aku akan rajin mengirim surat."kata Giana.
"Aku akan rajin membaca dan membalasnya."kata Tasnim.
Akhirnya tibalah waktu dimana Giana akan pergi ke Singapura.Tasnim mengantarnya di pelabuhan.Tasnim melepas kepergian Giana dengan senyuman.Giana terus melambaikan tangan kepada Tasnim hingga Tasnim sudah tidak terlihat lagi dari pandangan matanya.
Tasnim kemudian pulang ke rumah.Kami segera menghampiri dan menghiburnya.Kami berkata bahwa Giana pasti menjadi jodohnya sehingga Tasnim hanya harus bersabar untuk menanti hingga saat terindah itu tiba.Tasnim terhibur dengan kata-kata kami.Dia kemudian menyampaikan sesuatu kepada kami.
"Aku tidak akan kuliah."kata Tasnim.
Pernyataan itu mengagetkan kami.Tasnim kemudian menceritakan semua perbuatan Om Tedy kepada kami.
"Aku siap tidak kuliah kedokteran asalkan kak Tasnim bisa kuliah bersamaku.Biaya kuliah kedokteran ku kalau dibagi bisa membiayai kuliah kita berdua."kata Idris.
"Jangan pernah berani melakukan itu."kata Tasnim."Kau cocok menjadi dokter dan selamanya tetap begitu."
Penghasilan tante Zainab sebagai TKW memang cukup untuk membiayai Idris kuliah kedokteran.Dan tante Zainab yang punya banyak tabungan itu tentu tidak masalah jika Idris mau membantu Tasnim.
"Kalau kau tidak mau kuliah maka aku juga tidak mau kuliah."kata Idris.
"Jangan bodoh."kata Tasnim."Kalau kamu tidak kuliah aku tidak akan menganggapmu lagi sebagai adikku."
Kami semua kecuali Tasnim meneteskan airmata.Terlalu disayangkan jika Tasnim tidak kuliah.Tasnim adalah anak yang cerdas.
Tasnim dan Idris kemudian lulus SMA dengan nilai memuaskan.Diluar dugaan kami Tasnim malah kabur dari rumah kakek dan pergi entah kemana.Tasnim hanya meninggalkan sepucuk surat untuk kami semua.
Untuk adik-adikku
Yang aku cintai.
Sebagai kakak aku memegang peranan penting untuk memastikan masa depan kalian semua baik-baik saja.
Aku melakukan ini semata-mata agar Idris tidak perlu merisaukan aku.Adikku Idris yang kucintai,jika engkau masih menghormati ku sebagai kakak maka kuliah lah di jurusan kedokteran seperti yang engkau idam-idamkan selama ini.Ciptakan nilai-nilai memuaskan di setiap semester yang kau jalani.Luluslah dengan nilai memuaskan.Jangan pernah berpikir untuk pindah jurusan hanya demi membantuku.Idris,aku ini kakakmu,tidak benar adik harus membantu kakak,yang benar kakak yang harus membantu adik.
Untuk Ilyas,sepeninggal Idris nanti,tinggal kau satu-satunya laki-laki VITAMIN di rumah kakek,jaga adik-adik kita dengan baik dan selalu bantu kakek.
Untuk Evy dan Maura, dua adik perempuan ku yang selalu baik hati.Jadilah wanita salehah dan cerdas.Kalian adalah Kartini masa kini.Tetap rajin belajar.
Aku sendiri akan menafkahi diriku sendiri mulai sekarang.Sebagai kakak aku harus bisa menyokong kalian dengan baik.Do'akan aku lekas sukses supaya bisa membantu membiayai studi kalian.
Untuk kakek dan nenek yang selalu menyayangiku.Aku sayang kalian berdua.
Salam sayang dariku
Muhammad Tasnim.
Tasnim rupanya merantau ke Jakarta.Disana dia bekerja serabutan.Apapun dia lakukan asalkan menghasilkan uang.Suatu waktu dia mendapatkan rezeki tak terduga dengan mendapatkan kepercayaan dari seorang pedagang mebel di Jakarta.Pedagang itu gemar mengekspor mebel ke luar negeri.Tasnim sudah mahir membuat kursi,meja,lemari,dan apapun kerajinan kayu lainnya.Buatan Tasnim digemari banyak konsumen.
Di sela-sela bekerja,Tasnim tak lupa memantau Idris yang sedang kuliah kedokteran di Universitas Indonesia yang ada di Jakarta.Tasnim bahagia melihat Idris bisa kuliah seperti sekarang.Idris tidak tahu kalau Tasnim ada di Jakarta dan diam-diam memantaunya.
Hingga suatu hari Idris menyadari semua itu.
Idris langsung memeluk Tasnim tanpa mau melepasnya.Tasnim sampai harus memaksa Idris agar dia mau melepaskan pelukannya.
"Kakak kemana saja?"tanya Idris kepada Tasnim begitu mereka sudah selesai berpelukan.
"Bekerja."jawab Tasnim."Dan sebentar lagi kakak akan kuliah."
"Alhamdulillah.Ilyas juga sudah mau datang kesini."kata Idris."Dia lulus SMA dengan nilai memuaskan."
"Akhirnya kita bisa kuliah bersama."kata Tasnim.
Tasnim membiayai kuliahnya sendiri dari hasil kerjanya sebagai pemasok barang-barang mebel kualitas ekspor bekerjasama dengan pedagang dari Jakarta tersebut.
Kisah cinta Tasnim bagaimana?
Surat-surat Giana untuk Tasnim selama Tasnim kabur dari rumah tentu saja tak pernah sampai kepadanya.Surat itu hanya aku simpan di kamarku sampai menunggu Tasnim kembali.Begitu Tasnim sudah jelas jejak keberadaannya,aku menitipkan surat-surat Giana untuk Tasnim kepada Ilyas yang saat itu hendak ke Jakarta juga untuk kuliah.
"Beritahu kak Tasnim kalau aku hanya sekali membalas surat Giana dengan mengatakan bahwa Kak Tasnim kabur dari rumah dengan alasan yang sudah aku jabarkan dengan baik.Giana pasti paham kenapa Tasnim tidak membalas suratnya."kataku.
Surat-surat itu kini sudah tiba di tangan Tasnim.Dia membacanya dan rasa rindunya kepada Giana semakin besar.Tasnim membalas surat Giana untuk pertama kalinya namun rupanya surat balasan itu tak pernah sampai kepada Giana karena Giana ikut pamannya yang pindah rumah.
Meski pindah rumah Giana kemudian menulis surat baru untuk Tasnim untuk memberitahukan kepada kekasihnya itu alamat barunya di Singapura.Aku menerima surat itu di rumah kakek.Aku kemudian mengirimkan surat itu melalui pos kepada Tasnim.
Namun surat itu tidak diterima Tasnim.
Seorang gadis yang selalu menyukai Tasnim telah mengambil surat itu dan menyembunyikannya.Gadis itu adalah Inayah.
Giana tak jera.Meski surat pertamanya tidak dibalas,dia terus menulis surat sebanyak 7 kali.7 kali pula aku menerima surat Giana dan 7 kali pula aku mengirimnya kepada Tasnim melalui pos.Di luar dugaanku 7 kali pula surat Giana diterima Inayah dan dia menyembunyikan surat-surat itu seperti saat dia menerima surat pertama.Lebih sadisnya lagi Inayah mengirim surat balasan yang dia ketik untuk Giana.
Di Singapura Giana begitu bahagia menerima surat balasan yang katanya ditulis Tasnim padahal bukan.
Untuk Giana
di Singapura.
Engkau memang baik.
Engkau memang cerdas.
Namun singkat saja kusampaikan bahwa kebaikan dan kecerdasan mu itu sudah tidak memukauku lagi.
Ayo,kita putus.
Sekarang aku sudah punya kekasih.Jangan ganggu aku lagi.Jangan kirimi aku surat lagi.
Dari
Muhammad Tasnim.
Berlinang airmata Giana.Dia juga melihat foto yang dikirimkan Inayah.Dalam foto itu ada Tasnim dan Inayah yang duduk berdekatan di kursi.Padahal kalau Giana tahu itu bukanlah foto sepasang kekasih,itu hanya foto laki-laki dan perempuan yang merupakan teman kampus yang kebetulan kuliah di jurusan yang sama.Foto itu diambil saat pementasan drama kampus dimana Tasnim berperan sebagai Romeo dan Inayah sebagai Juliet.Drama itu dibuat dalam versi modern sehingga Romeo dan Juliet tampil memukau dengan menggunakan busana masa kini.
Setelah itu Giana tak pernah mengirim surat lagi untuk Tasnim.Aku yang hanya jadi penerima surat berpikir bahwa Giana tak lagi mengirim surat di rumah kakek pasti karena dia sudah berkirim-kirim surat langsung dengan Tasnim di Jakarta lantaran keduanya sudah saling mengetahui alamat masing-masing.
Saat liburan kuliah Tasnim,Idris,dan Ilyas tidak pernah pulang kampung.Mereka pulang kampung saat sudah selesai wisuda.Dalam surat-surat ku dan Evy untuk mereka juga tak sedikit pun kami membahas Giana lantaran aku dan Evy begitu percaya diri bahwa Giana dan Tasnim pasti sudah saling terhubung.Nanti di suratku dan Evy pada Idul Fitri kami membahas sedikit tentang Giana.Disitulah Tasnim tahu bahwa Giana selalu mengirim surat.
Tasnim tidak bisa menemukan siapa yang sudah berani menyembunyikan surat-surat Giana.Dia tidak curiga kepada Inayah karena dia menyangka Inayah yang baik itu tidak akan sesadis itu.Saat itu Tasnim hanya menganggap Inayah sebagai teman kampus namun Inayah sudah cinta mati kepada Tasnim.
Beruntung aku masih ingat alamat baru Giana yang dia tulis pada amplop surat.Aku memberitahukan hal itu melalui surat kepada Tasnim.Tasnim kemudian menulis surat balasan untuk Giana dan mencoba meluruskan semua kesalahpahaman ini.Namun rupanya Giana sudah pindah rumah lagi mengikuti pamannnya sehingga surat itu tak pernah sampai kepada Giana.
Tasnim terus berharap Giana membalas suratnya.Bahkan jika punya uang dia akan segera ke Singapura dan menemui Giana.Apa daya kondisi ekonomi anak kampus yang membiayai kuliahnya sendiri ini belum bisa membuatnya ke Singapura sehingga menuggu adalah jawaban terbaik.
Sementara itu Inayah yang merupakan warga asli Jakarta dan anak orang terpandang terus menunjukkan perhatiannya kepada Tasnim.Namun Tasnim sudah mengatakan kepada Inayah bahwa dia sudah memiliki kekasih.Inayah tidak peduli dan tetap mencari celah untuk bisa merebut Tasnim dari kekasihnya.
____________________________________Tahun 2020
"Aku atau kau yang merebut Tasnim?"tanya Giana kepada Inayah.
Inayah terdiam.
Kami juga terdiam.
"Kau menjebak Tasnim supaya menikah denganmu."kata Giana."Saat itu kau dihamili laki-laki lain lalu kau menuduh Tasnim yang melakukannya.Tasnim tak bisa berbuat apa-apa karena pengaruh keluarga mu yang besar sehingga dia terpaksa menikahimu."
Kami semua tahu kisah itu.Semua yang diucapkan Giana memang benar adanya.
"Anak pertama kalian bukan anak Tasnim,kan?"tanya Giana."Mau test DNA untuk menjawab pertanyaanku barusan?".
Tasnim dan Inayah memang sudah dikaruniai 3 orang anak.Anak pertama bernama Ninan,gadis cantik yang kini sudah berusia 15 tahun.
"Kalian bisa punya Tasya dan Nima karena kedua orang tuamu mendesak ingin punya cucu laki-laki."kata Giana."Tasnim tak bisa menceraikanmu karena dia baik hati.Tapi untuk cinta Tasnim hanya mencintaiku.Tasnim mencintaiku jauh sebelum kau hadir dalam kehidupannya."
Duluan Tasnim yang tiba di rumah dibanding Evy dan Tirta.Tasnim melihat kami semua.Dia kemudian bergabung bersama kami.
........