Chereads / Luna dan Pangeran Serigala / Chapter 28 - Meminta tolong Ratu Shirena

Chapter 28 - Meminta tolong Ratu Shirena

Kondisi memprihatinkan dialami oleh paman elang, keadaannya semakin memburuk. Berbagai ramuan telah mereka berikan untuknya, namun tak ada tanda-tanda keadaannya akan membaik. 

Dalam hal ini, Luna merasa orang yang paling berdosa dan bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Paman Elang. 

Beberapa penghuni istana pun menyayangkan kecerobohan gadis itu. 

"Bagaimana ini James, keadaan Tuan Elang semakin memprihatinkan," ucap Tuan Barney. 

"Apa yang sebenarnya terjadi dengan Paman Elang? Kenapa kalian tidak memberitahuku," tanya Ivana. Ivana merupakan putri satu-satunya dari Tuan Barney, dan ketika tumbuh remaja ia sangat menyukai James. Namun selama ini ia tak mengetahui kehadiran Liora dan teman-temannya. 

"Paman Elang terluka saat membantu James menyelamatkan Luna," ucap Ibunya. 

"Luna, siapakah dia Ibu?" tanya Ivana penasaran. 

"Dia adalah teman Liora dari dunia manusia," jawab Ibunya. 

"Liora ada disini? Sejak kapan? Kenapa aku tidak tahu," ucap Ivana. 

"Mereka sudah disini satu pekan," jawab Ibunya. 

"Dimana ia sekarang? aku ingin menemuinya," tanya Ivana. 

"Dia ada di Vila," ucap Ibunya. 

Gadis cantik berambut pirang itu segera merubah wujudnya menjadi seekor serigala, ia berlari menuju Vila untuk menemui Liora. 

Sebelum kutukan berlaku untuknya, ia dan Liora berteman sejak kecil. 

Gadis itu mendapati Liora sedang berada di taman yang terletak di depan Villa dengan teman-temannya. 

"Liora, aku merindukanmu," teriak Ivana merubah wujudnya menjadi manusia dan memeluk erat Liora. 

Keduanya melepas rindu setelah lima tahun tak bertemu, Ivana tak pernah diizinkan untuk mengikuti para serigala lain untuk mengunjungi Liora di malam bulan Purnama. 

Itu karena dia adalah gadis yang labil, tidak dewasa, dan sangat ceroboh, ia melakukan sesuatu sesuka hatinya. 

"Ivana, kemana saja kau? Selama aku disini aku tak pernah melihatmu, aku kita kau tidak termasuk dalam daftar kejahatan Ibu tiriku," tanya Liora. 

"Aku korban paling terakhir Liora, aku tinggal di seberang Danau dengan Louis dan Lukas," jawab Ivana. 

"Bukankah saat itu kau dan Lukas berhasil melarikan diri?" tanya Liora. 

"Iya, tapi akhirnya kami datang ke istana untuk membebaskan orang tuaku. Karena saat itu orang tuaku dikurung oleh Teodora, dan kami ketahuan olehnya. Kami pun dirubahnya menjadi seperti mereka, untung saja kami berhasil kabur," jawab Ivana. 

"Sekarang Louis dan Lukas dimana? Aku sangat merindukannya," tanya Liora. 

"Mereka sedang berlatih  di tepi sungai, kami berniat mengumpulkan kekuatan untuk melawan Teodora," jelas Ivana. 

"Aku hampir saja lupa, perkenalkan mereka teman-teman yang menyelamatkan aku dan membantuku kabur dari Ibu tiri ku," ucap Liora. 

"Hai aku Ivana, senang berjumpa dengan kalian," ucap Ivana. 

"Senang berjumpa denganmu juga, perkenalkan aku Alice," ucap Alice. 

"Aku Luna, senang berjumpa denganmu," sahut Luna. 

"Luna yang membuat paman Elang terluka?" tanya Ivana. 

"Bukan dia yang membuat paman Elang terluka, tapi pengawal Teodora lah yang menyerangnya," sahut Liora. 

"Bagaimana ceritanya sehingga Paman Elang terluka parah seperti itu? Bisakah kau mejelaskan nya kepadaku?" tanya Ivana. 

Kedua sahabat itu kemudian berbincang untuk melepas rasa rindu, dan mereka mulai menjauh dari Luna dan sahabatnya. Liora sengaja menggiring Ivana menjauh dari mereka, supaya lantai terus mencecar Luna. 

"Sungguh, selama di kota dan disini mataku benar-benar dimanjakan oleh gadis-gadis yang elok mempesona. Tidak adakah seorang yang parasanya tak rupawan disini ataupun dikota? Aku tak pernah menjumpai gadis yang tak cantik beberapa minggu ini," takjub Eryk.

"Eryk diamlah kau. Kami sedang bingung dengan keadaan paman Elang," sahut sang Kakak. 

"Aku hanya mengutarakan isi hatiku Alice," sahut adiknya. 

Luna terlihat murung dan sedih, kata-kata Ivana seolah masih melekat di pikirannya. 

Di sudut sana, tampak Liora dan Ivana sedang bercengkrama, keseriusan tampak di wajah keduanya. 

"Bearti James dan paman Elang terluka karena menyelamatkan Luna?" tanya Ivana. 

"Iya, Luna bingung. Ia khawatir atas penyanderaan yang terjadi kepada orang tuanya. Dan saat itu ia tidak mau merepotkan kami, maka dari itu ia pergi diam-diam," jawab 

Liora. 

"Tapi tetap saja kan, akhirnya merepotkan juga," sahut Ivana kesal. 

"Sudahlah Ivana, ini semua terjadi bukan kemauan Luna," ucap Liora. 

"Aku mengerti Liora, tapi tetap saja ini semua karena kecerobohan dan kenekatan nya," sahut Ivana. 

"Sudahlah Ivana, jangan salah dia. Luna juga sangat menyesali apa yang sudah ia lakukan," ucap Liora. 

"Ya sudah Liora, aku tak mau pertemuan pertama kita untuk perdebatan. Apa kau tidak mau mengelilingi tempat ini bersamaku, untuk melepas rasa rindu?" tanya Ivana. 

"Tentu saja aku mau," jawab Liora dengan tatapan berbinar-binar. 

"Aku akan berubah wujud menjadi serigala, naiklah kau di punggung ku dan berpegangan erat," ucap Ivana. 

"Baiklah, aku mengerti. Ayo kita mengelilingi tempat ini sekarang. Tapi bagaimana dengan paman Elang? Apa kita membiarkannya tak berdaya seperti itu?" kata Liora. 

"Kamu tenang saja Liora, semua akan sembuh jika putri Bao You datang. Sebentar lagi dia akan datang," ucap Ivana. 

"Maksudmu? Aku tidak mengerti," tanya Liora. 

"Putri Bao You mempunyai penawarnya, tenang saja," ucap Ivana. 

"Tapi kemungkinan dia akan kembali dalam waktu lima hari ke depan," ucap Liora. 

"Tenanglah, mari kita temui Ratu Shirena. Dia akan memberikan pesan kepada putri Bao You melalui telepatinya," ajak Ivana. 

"Ratu Shirena? Siapakah dia? Telepati? Apalagi itu?" tanya Liora penasaran. 

"Nanti namun juga akan mengerti, ayo kita berkeliling sekarang," ajak Ivana. 

Gadis itu kemudian berubah menjadi seekor serigala putih, Liora pun menaiki punggung Ivana. Dan perjalanan mereka di mulai, mereka mengelilingi tempat ini. 

Rasa takjub kembali menggema dihati Liora, ternyata banyak tempat menakjubkan di sini yang belum ia ketahui. 

"Ivana, sungguh tempat ini indah sekali, ternyata banyak tempat indah yang belum aku kunjungi disini," ucap Liora. 

Ivana kembali merubah wujudnya menjadi manusia. 

"Liora, akan ku bawa kau menemui Lukas dan Louis bukanlah kau juga merindukan mereka? Tapi sebelumnya aku akan membawamu menemui Ratu Shirena," ucap Ivana. 

"Dia tinggal dimana?" tanya Liora. 

"Dia tinggal di Danau hijau kita bisa sampai kesana dengan melewati jembatan pelangi itu. Sebentar lagi kita akan sampai disana," kata Ivana.

Sesampainya di danau hijau, Ivana berusaha memanggil Ratu Shirena. Tak berapa lama putaran air terlihat di danau itu, dan Ratu Shirena muncul. 

"Kau memanggilku serigala cantik?" tanya Ratu Shirena. 

"Betul Ratu, aku kesini hendak meminta bantuanmu. Aku mohon panggilan Putri Bao You dengan telepati yang kalian miliki. Paman Elang terluka parah, sepertinya pil naga yang dimiliki putri Bao You lah yang dapat menyembuhkannya" ucap Ivana. 

"Baiklah, aku akan berkomunikasi dengan Putri Naga itu," ucap sang Ratu. 

Betapa terpananya Liora melihat sosok Ratu Shirena, ternyata Ratu itu sangat rupawan dan mempesona, meskipun ia adalah seekor Putri duyung.