Angin malam terasa semilir berhembus, melewati ruang demi ruang yang berada di kediaman Nyonya Vania.
Rasa dingin pun mulai menyapa, tak khayal menambah rasa rindu di hati Lordes kepada sang pangeran serigala.
Ketiga putri mereka tampaknya tak dapat memejamkan mata karena perdebatan yang telah terjadi sebelumnya.
Putri tertua terlihat sibuk mencari cara untuk dapat kembali ke Negeri Wheizt, sedangkan kedua putrinya tanpa khawatir dengan keadaan yang sedang terjadi, mereka takut jika kakaknya itu nekat untuk pergi menuju ke Negeri indah tersebut.
Kesegaran aroma embun mulai tercium, Lordes semakin resah, ia berharap sebelum matahari menyingsing dirinya sudah dapat meninggalkan rumah dan segera kembali untuk menemui James.
Bibirnya dan tangannya mulai bergetar, matanya mulai memerah, dan nafas pendeknya pun mulai terdengar.
Rupanya kegugupan itu membuat Lordes tak dapat berpikir panjang, dia bergegas lari menuju keluar kamar.
