Chereads / Pernikahan Itu Indah / Chapter 21 - Masalah Di Perusahaan

Chapter 21 - Masalah Di Perusahaan

Karena tak mampu menahan tubuhnya wanita itu pun terduduk di lantai. Kedua wanita yang merupakan adik dari Fahri segera menghampiri ibu mereka.

"Bu?" panggil mereka sambil menangis. Mereka bertiga pun akhirnya berpelukan. Wanita paruh baya itu tidak mampu lagi menahan air matanya. Dia menangis di sana. Membiarkan air matanya tumpah membasahi wajahnya yang sudah menua.

***

"Tuan muda, hari ini anda harus pergi ke kantor!" pagi itu ketika Fahri dan Zoya sedang menikmati sarapan bersama tiba-tiba Florida menghampiri pria itu. Fahri mengangkat wajahnya, dia sudah mendapatkan gambaran pekerjaannya dari Florida ketika dia menikah dengan Zoya. Tetapi sekretaris nya tidak mengatakan bahwa pekerjaan itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Tentu saja Fahri merasa heran.

"Hari ini?" tanya sang pemuda tampan.

"Ya, tuan muda. Ada masalah mendesak terjadi di kantor. Untuk menyelamatkan perusahaan anda harus datang ke sana," lanjut Florida. Zoya juga tercengang dengan pemaparan yang disampaikan oleh Florida. Dia bahkan sampai menghentikan aktivitas makannya.

"Sebenarnya ada masalah apa yang begitu mendesak?" tanya Zoya.

"Nona, seorang klien membatalkan kontraknya. Jika kontrak itu dibatalkan, perusahaan kita akan mendapatkan kerugian yang sangat besar. Semua yang bekerja di perusahaan sudah mencoba membujuk klien tersebut tetapi semuanya gagal.

Fahri dan juga Zoya segera menghentikan aktivitas sarapan mereka. Mereka bergegas menyiapkan diri untuk berangkat ke kantor. Alex dan juga Florida menemani pasangan suami istri itu. Beberapa saat berada di dalam perjalanan mereka pun tiba di sebuah perusahaan yang sangat besar dan juga mewah. Perusahaan itu cukup ternama sehingga banyak sekali orang yang mengenalnya. Tetapi semua itu adalah pemandangan baru bagi Fahri. Jangan kan mengetahui seluk beluk tentang informasi perusahaan dirinya bahkan tidak pernah menginjakkan kaki di perusahaan besar tersebut.

Ketika pemuda tampan itu turun dari dalam mobil di hanya berdiri dengan mulut terbuka menatap gedung yang tinggi pencakar langit. Dia hanya terkejut dan juga terpana dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Gedung itu benar-benar mewah bahkan seumur hidup dia belum pernah menginjakkan kaki di sana. Lalu bagaimana dengan keadaannya sekarang. Almarhum ayah mertuanya justru menempatkan dirinya sebagai direktur utama dari perusahaan itu. Apa yang harus dilakukan oleh Fahri. Dia sama sekali tak mengerti apapun.

Beberapa orang dengan pakaian serba hitam berdiri di depan pintu menyambut kehadiran dari pimpinan perusahaan itu. Perusahaan tersebut masih berada di bawah pemilik almarhum ayah Zoya. Perusahaan itu belum dipindah tangan kan sama sekali tetapi pimpinan perusahaan sudah ditentukan dan yang menentukan nya adalah almarhum ayah Zoya. Fahri adalah orang yang terpilih dalam menjalankan amanah besar tersebut.

Fahri berjalan melewati beberapa orang yang berbaris sambil menundukkan kepala. Mereka semua memberi hormat kepada orang yang sedang melewati mereka. Tempat orang itu berjalan di atas karpet berwarna merah. Sementara setiap mata memandang namun Fahri masih tetap berada dalam pikirannya sendiri.

Berbagai pertanyaan menguasai hati dan pikirannya. Pertanyaan-pertanyaan itu berada di sana berusaha untuk mengupayakan yang terbaik. Tetapi dia masih tidak mengerti apa pun. Selama ini Fahri hanya belajar tentang ilmu aqidah dan juga fiqih. Lihat tidak pernah berkecimpung dengan ilmu manajemen apalagi bisnis. Semua ini sangat membuat dirinya bingung dan dia mengerti bahwa dirinya sangat buta dengan ilmu perusahaan.

Zoya menyentuh tangan Fahri. Dia tidak ingin kelemahan pria itu justru akan menjatuhkan dirinya di hadapan orang lain. Meski bagaimana dia harus bisa menyelamatkan perusahaan tetap di tangan Fahri hingga dia bisa merebut yang lalu dia bisa menikmati kebahagiaan bersama dengan kekasihnya.

Mereka tiba di sebuah ruangan yang bertuliskan direktur utama. Fahri dan Zoya masuk ke dalam ruangan itu. Mereka harus mempelajari proyek yang baru saja dibatalkan oleh para klien. Agar mereka bisa menangani masalah itu.

Ketika mereka masuk ke dalam ruangan tersebut pemuda tampan itu hanya bisa membuka mulutnya sambil terpana dengan semua kemewahan yang ada di dalam ruangan tersebut. Tempat itu sangat mewah dan juga luar biasa. Fahri tak percaya jika tempat itu adalah ruangan kerjanya.

"Kenapa kamu masih diam saja? Apakah kamu tidak melihat dan tidak mendengar apa yang dikatakan Florida? Keadaan sudah semakin genting bukan saatnya bagimu untuk menikmati semua ini." wanita itu berkata kepada suaminya. Dia tidak mengerti apa yang dilakukan oleh pria tersebut. Yang tampak di kedua matanya hanyalah seorang pria yang masih bingung dengan keadaan sekitarnya.

Pemuda tampan itu berusaha menguasai dirinya sendiri. Kemudian dia duduk di kursi kekuasaannya. Mempelajari sebuah berkas kontrak yang ada di hadapannya. Meski dia tak tak mengerti tetapi dia harus berusaha sekuat tenaga.

Fahri mulai membuka berkas perlahan lebih perlahan. Apa dan juga pikirannya belum bisa connect dengan semua yang dilihat oleh kedua matanya. Sementara di sofa istrinya dan juga sekretaris mereka sedang terlihat serius membahas masalah itu.

"Alex, ada masalah apa sebenarnya?" tiba-tiba Fahri bertanya kepada Alex. Dia benar-benar masih tidak mengerti dengan semua kejadian itu. Karena itulah dia ingin mencari tahunya. Sementara Alex sedang berusaha menahan tawanya. Disaat semua ke heboh and sedang terjadi. Disaat semua keributan sedang terjadi tetapi pimpinan perusahaan untuk justru tak mengerti apapun. Semua itu adalah sesuatu yang tidak wajar.

"Tuan muda, seseorang telah menandatangani kontrak tetapi dia tiba-tiba membatalkan nya tanpa alasan yang jelas. Perusahaan kita akan mendapatkan kerugian besar jika kontrak ini benar-benar dibatalkan sementara dalam perjanjian kontrak tidak ada pinalti jika salah satu pihak membatalkan kontrak. Apa yang harus kita lakukan?" Alex mencoba menjelaskan sesederhana mungkin tentang masalah yang sedang mereka hadapi. Tetapi Fahri mengerutkan keningnya karena masih tak mengerti.

"Bisakah aku mau minta tolong kepadamu, tolong jelaskan dengan bahasa sederhana agar aku bisa mengerti." Alex tidak percaya jika Fahri benar-benar buta dengan semua yang sedang mereka hadapi saat ini. Hatinya bertanya-tanya mengapa pria itu yang dipilih oleh tuan besarnya untuk menjadi penerusnya sementara dia tak mengerti apapun.

"Begini, perusahaan kita membuat perjanjian dengan perusahaan lain. Tetapi tiba-tiba perusahaan itu membatalkan nya. Sementara proyek sudah berjalan 50%. Jika kita tidak bisa meneruskan pekerjaan ini maka kita akan mengalami kerugian." dengan bahasa yang paling sederhana sang asisten pribadi mencoba menjelaskannya.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" tanpa merasa berdosa pemuda tampan itu justru bertanya.

"Kita harus membuat klien itu tetap meneruskan proyek ini." Alex berkata dengan sederhana dan se jelas mungkin. Fahri baru mengerti apa yang terjadi. Setelah dia mencoba mencari tahu kebenarannya.

"Dimanakah dia berada sekarang?" tanya Fahri.