Pria itu kini telah sah menjadi suaminya. Wanita itu juga sudah halal karena menjadi istrinya. Pernikahan diantara keduanya sudah berlangsung. Pernikahan yang tidak sempurna. Pernikahan itu menyimpan banyak rahasia di antara keduanya.
Para tamu sudah meninggalkan acara pernikahan. Zoya juga sudah meninggalkan ruangan tersebut sejak awal. Tanpa meminta izin dan tanpa berpamitan kepada siapapun wanita itu meninggalkan ruangan pernikahan. Tidak ada yang tahu kemana dia pergi.
Sementara Fahri masih berada di tempat tersebut dan masih menunggu istrinya. Meski dia tidak menginginkan pernikahan itu tetapi kata-kata sakral yang keluar dari mulutnya juga berasal dari dalam hatinya. Fahri mencoba menerima semua kenyataan yang ada di hadapannya dan dia ingin melakukan yang terbaik untuk pernikahan yang sudah terjadi. Mungkin saja pernikahan ini adalah salah satu takdir yang harus dia terima dan melawan takdir adalah sikap yang paling dibenci.
Jodoh ada di tangan Tuhan. Itu artinya bahwa Tuhan telah memberikan Zoya untuk menjadi pasangannya dan bagaimana mungkin Fahri bisa menolak pilihan Tuhan. Dia mencoba berlapang dada dan menerima Zoya sebagai istrinya.
"Tuan muda, saya akan mengantarkan anda ke dalam kamar!" seorang pria bertumbuh tinggi dan juga tampan dengan pakaian rapi serba hitam mendekati Fahri. Pengantin laki-laki itu hanya tersenyum menyambut kehadiran pria tersebut. Mereka berdua berjalan menelusuri rumah yang sangat besar dan juga mewah. Selama hidup Fahri bahkan tidak pernah melihat rumah se mewah itu. Tetapi kali ini kemewahan itu benar-benar tampak di kedua matanya. Dia pun berjalan menaiki tangga memutar yang indah. Lalu melangkah menuju kamar pengantin yang terletak di sekitar tangga tersebut.
"Silakan masuk," Alex mempersilahkan Fahri untuk masuk ke dalam ruangan itu. Dia pun memutar balik tubuhnya ingin meninggalkan Fahri yang kini sudah menjadi tuan mudanya.
"Tunggu!" tetapi suara Fahri menghentikan langkah Alex. Pria itu kembali memutar tubuh dan menatap wajah Fahri menunggu pertanyaan apa yang ingin disampaikan yang membuat dia menghentikan langkah pria itu.
"Dimana istriku?" tanya Fahri. Pertanyaan yang sangat sulit dijawab oleh Alex. Karena dia juga tidak tahu kemana perginya Zoya. Setelah akad nikah terjadi tiba-tiba Zoya menghilang begitu saja. Semua orang sudah mencoba mencari keberadaannya. Semua orang sudah mencoba melihat di manakah Zoya saat ini berada tetapi tidak ada yang mengetahuinya karena bahkan ponsel yang sudah diberikan alat pelacak juga ikut tertinggal. Zoya hanya pergi sendirian tanpa membawa apapun.
Alex diam sebab dia tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Fahri kepada dirinya. Dia tidak berkutik di hadapan pria itu.
"Maafkan kami tuan muda." suara Florida membuat hati Alex merasa lega. Kini dia tidak perlu lagi menjawab pertanyaan Fahri, karena Florida akan menyelesaikan segalanya. Fahri menatap Florida, dia mengenali wanita itu sebagai orang yang mengatur pernikahan. Florida berdiri di hadapan Fahri.
"Kami minta maaf sebelumnya, inilah kenyataannya Tuan. Pernikahan ini bukanlah pernikahan sempurna. Karena Zoya benar-benar menentang pernikahan ini. Jika bukan karena harta yang akan dialihkan dan disumbangkan Zoya tidak akan memilih pernikahan dan tidak akan malu menerima pernikahan ini." Alex terkejut menatap Florida. Tadinya dia berpikir bahwa wanita itu akan mencari alasan untuk bisa menyembunyikan kelemahan atasan dan majikan mereka tetapi kenyataan berkata berbeda. Florida justru menceritakan kebenaran tentang Zoya kepada Fahri yang baru saja menikah.
"Saya tidak ingin menyembunyikan apapun dari Anda. Mudah bagi saya untuk berbohong dan membuat alasan. Tetapi cepat atau lambat anda pasti akan tahu siapa Zoya yang sebenarnya. Saya curiga jika nona Zoya pergi menemui kekasihnya?" Fahri masih shock dengan pernikahan yang baru saja terjadi tetapi dia semakin begitu terkejut ketika mengetahui kebenaran tentang istrinya yang bahkan memiliki kekasih. Dia seakan tidak mampu menerima semua kenyataan itu. Hampir saja dia terjatuh jika tangan kekar nya tidak segera memegang dinding. Pria tampan itu marah dengan pernikahan yang baru saja terjadi. Bagaimana dia mungkin menikah dengan wanita yang bahkan memiliki kekasih dan meninggalkan dirinya di hari pernikahan tanpa melihat wajah sama sekali.
"Ini adalah pemberian terakhir dari tuan Bagus Surya Raveena." detik berikutnya Florida memberikan berkas berwarna coklat kepada Fahri. Pria tampan itu bertanya-tanya apa lagi ini. Dia sudah mendapatkan berkas-berkas pertama yang ditinggalkan oleh ayahnya. Saat ini dia kembali mendapatkan berkas yang ditinggalkan oleh ayah mertuanya. Mengapa semua orang terus memberikan dia surat. Apakah sebenarnya yang mereka inginkan dari Fahri.
Setelah mengatakan semua itu, Florida meninggalkan Fahri sendirian di depan kamarnya. Langkah Florida diikuti oleh Alex dari belakang. Mereka berdua berjalan bersamaan.
"Kenapa kamu mengatakan kebenaran kepada tuan Fahri?" Alex sudah tidak bisa lagi menahan pertanyaan yang sejak tadi muncul di dalam hatinya. Dia terus bertanya-tanya mengapa Florida tidak menyembunyikan kelemahan Zoya justru dia mengatakan kebenaran itu kepada Fahri tempat setelah menikah menikah.
"Sampai kapan kita bisa menyembunyikan semuanya? Apakah kamu tidak melihat bahwa sulit menyembunyikan keburukan nona Zoya. Biarkan dia mengetahuinya. Aku yakin dia tidak akan meninggalkan nona Zoya begitu saja. Pernikahan ini akan berlangsung lama dan kita berdua bertugas melakukan semua itu. Apakah kamu mengerti!" Florida menjawab pertanyaan Alex. Meski tidak mengerti sepenuhnya tetapi Alex hanya mengangguk kan kepala karena hanya itulah yang bisa dilakukan.
Fahri mendorong pintu kamar pengantin miliknya. Dia pun berjalan masuk ke dalam dan melihat betapa mewah nya kamar tersebut. Tetapi fokusnya sedang tidak bisa memikirkan semua itu. Dia hanya fokus pada amplop berwarna coklat yang ada di tangannya. Pria tampan itu duduk di atas sofa mencoba menimbang isi dari amplop tersebut. Dia ragu membuka semuanya. Dia takut ada alasan di balik amplop itu yang membuatnya tidak bisa bergerak.
Fahri merasa bahwa dirinya terjebak di hutan belantara. Disaat dia ingin melarikan diri dari sana tetapi banyak sekali halangan dan rintangan yang harus dihadapi. Namun ketika dia mencoba membiarkan dirinya di sana ternyata semua tidak seperti yang dia bayangkan sebab di tempat itu juga terdapat banyak sekali masalah dan ujian. Apakah yang harus dilakukan oleh Fahri.
Pemuda tampan itu kembali menimbang amplop berwarna coklat. Dengan mengucapkan bismillah dia mulai membukanya perlahan. Dia merasa ragu tetapi dia harus menghadapinya. Setelah membuka amplop itu dia melayang mengeluarkan isinya dan mencari tahu apa sebenarnya isi dari amplop warna coklat yang diberikan oleh mertua yang bahkan tidak pernah dia kenal kepada dirinya.
Satu persatu isi amplop dikeluarkan. Kemudian pria itu mulai memperhatikan semua isi dari amplop berwarna coklat tersebut. Kedua matanya membulat karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat.