Beberapa surat penting berada di dalam amplop. Fahri mengambil salah satu surat yaitu surat yang ditulis langsung oleh almarhum ayah mertuanya. Dia ingin mengetahui apa sebenarnya yang disampaikan oleh sang ayah mertua kepada dirinya. Pemuda tampan itu masuk ke dalam kamarnya. Kamar yang seharusnya diisi oleh pasangan pengantin yang baru saja menikah tetapi kamar itu kosong dan tidak ada pengantin wanita berada di sana.
Fahri bahkan belum mengenal istrinya, dia juga belum melihat wajah wanita itu tetapi pernikahan sudah terjadi. Namun istrinya tiba-tiba menghilang entah kemana. Dia tidak mengetahuinya. Dia bahkan tidak tahu kemana dirinya akan mencari wanita itu karena bahkan dia tidak dia kenal sama sekali.
Pemuda tampan itu duduk di atas sofa dan mulai membaca surat peninggalan Ayah mertuanya. Kata demi kata mulai dia baca, paragraf demi paragraf mulai dilahap dengan suksama. Beberapa kata yang terdapat di sana membuat hatinya tersentuh. Sebuah pesan yang disampaikan oleh sang ayah mertua atas amanah yang sangat berharga di bebankan kepada Fahri. Sebagai seorang ayah, bagus Surya ravenna memiliki impian agar Putri satu-satunya yang dia miliki bisa hidup bahagia dan tenang karena itu dia membuat sebuah surat rahasia kepada calon suami dari putrinya kelak.
Di dalam surat itu dinyatakan dengan sangat jelas tentang kekhawatiran seorang ayah kepada putrinya. Kekhawatiran yang membuat ayahnya harus melakukan sesuatu yang mungkin sangat dibenci putrinya sendiri. Surat itu juga mengatakan dengan sangat jelas siapa sebenarnya Zoya yang kini sudah menjadi Fahri. Seorang wanita yang menghabiskan masa mudanya di Amerika sehingga membuat pergaulannya tidak bisa diatur.
Fahri hanya tertegun membaca semua kisah yang ada di dalam surat tersebut. Ternyata amanah yang dilimpahkan kepada dirinya bukan amanah yang ringan melainkan amanah yang sangat berat karena amanah itu diberikan langsung oleh ayah mertua Fahri untuk dirinya.
Sementara di tempat yang berbeda seorang wanita yang mengenakan pakaian pengantin berwarna putih berada di jalanan. Setelah ikrar akad nikah diucapkan wanita itu marah dan benci dengan pernikahan yang sudah terjadi jika dia bisa melakukannya dia pasti akan melakukan protes kepada semua orang yang berusaha menyiapkan pernikahan tersebut. Tetapi dia berada dalam ketidakberdayaan. Sehingga membuat dirinya terpaksa menyetujui pernikahan itu. Namun kini dia berada di jalanan dengan satu tujuan yaitu Bernard yang merupakan kekasihnya.
Dengan menggunakan taksi Wanita itu pergi menuju sebuah rumah yang terdapat di sebuah perumahan. Dia kemudian turun dari dalam taksi dan berjalan menuju rumah dengan pintu tertutup. Penampilan dan pakaian yang dikenakan oleh wanita itu membuat dirinya menjadi perhatian banyak orang tetapi dia tidak peduli karena kini dia hanya ingin bertemu dengan Bernard saja.
Zoya menekan bel beberapa kali tetapi tidak ada yang membukakan pintu. Dia menyesali diri karena tidak membawa ponsel sehingga dia tidak bisa menghubungi Bernard. Wanita itu kembali menekan bel berharap bahwa Bernard berada di dalam rumahnya dan bisa membukakan pintu untuk dirinya.
Seorang pria membuka selimut yang menutupi wajahnya. Beberapa kali dia mendengar keributan karena bel terus berbunyi. Dengan malas pria itu meninggalkan tempat tidur namun saat itu seorang wanita muncul dari balik selimut.
"Ada apa sayang?" Jessica bertanya kepada Bernard. Pria itu menatap Jessica.
"Aku tidak tahu," jawabnya singkat. Pria itu melanjutkan langkahnya karena suara bel kembali terdengar. Dia berjalan dengan ngantuk menuju pintu utama namun ketika dia membuka pintu alangkah terkejutnya Bernard saat melihat Zoya berdiri di sana. Seketika Zoya memeluk Bernard. Pria itu merasa khawatir dengan Jessica yang bersembunyi di dalam kamarnya. Zoya menangis di dalam pelukan Bernard sementara pria itu berusaha menenangkannya.
"Ada apa Zoya sayang?" Bernard bertanya kepada Zoya dengan suara yang sangat keras. Membuat wanita itu menatap wajah dan menatap kekasihnya. Dia bertanya-tanya Mengapa Bernard harus mengeraskan suaranya.
Tadinya Jessica ingin keluar dari dalam kamar dan ingin melihat siapakah tamu yang hadir ke rumah itu tetapi saat mendengar suara Bernard dia kembali mundur dan berusaha mencari tempat persembunyian. Bersembunyi di balik tirai kamar Bernard. Dia bersembunyi di sana agar tidak ada yang bisa mengetahuinya.
"Kenapa kamu berteriak?" di tengah tangisannya tiba-tiba Zoya bertanya kepada Bernard.
"O, bukan apa-apa aku hanya terkejut karena melihat kamu datang dengan pakaian pengantin. Apa yang terjadi?" Bernard sebenarnya marah karena tidurnya diganggu oleh wanita lain. Tetapi dia menyembunyikan semua rasa marah yang ada di dalam hatinya demi satu tujuan yaitu harta kekayaan milik. Zoya adalah wanita yang sangat kaya raya Dia memiliki banyak sekali harta kekayaan yang tidak bisa diukur. Karena itulah menjadi motivasi Bernard untuk mendekati wanita tersebut.
"Apa yang bisa aku lakukan. Aku sudah menjadi istri orang lain. Pernikahan sudah selesai tetapi aku tidak mau menemui suamiku," ucap Zoya menjelaskan. Di dalam hati Bernard merasa lega. Tadinya dia berpikir bahwa wanita itu melarikan diri dari pernikahan sehingga pernikahan itu tidak terjadi dan seperti yang disampaikan oleh pengacara jika pernikahan tidak terjadi maka harta kekayaan akan disumbangkan secara keseluruhan. Tetapi untunglah pernikahan bisa diselamatkan itu artinya harta juga bisa diselamatkan.
Bernard membimbing Zoya untuk duduk di sebuah kursi yang terdapat di dalam ruangan tersebut. Lalu dia juga segera duduk di sebelahnya.
"Sayang, kamu tidak perlu khawatir. Pernikahan ini akan sementara saja. Aku berjanji kepadamu bahwa aku tidak akan bisa melepaskanmu begitu saja. Setelah semuanya aman aku akan menjemputmu karena aku tidak rela kamu menjadi milik orang lain. Dan percayalah kepada aku sayang, Aku akan terus berada disisimu dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu apapun Yang terjadi. Karena itu bersabarlah aku akan mengatur segalanya agar semua harta kekayaanmu menjadi milik kita setelah itu barulah kamu menceraikan suami mu." Ucapan itu yang diberikan oleh Bernard kepada Zoya. Ucapan yang sebenarnya tidak diinginkan oleh Zoya. Wanita itu begitu mencintai Bernard sehingga dia tidak peduli dengan semua harta kekayaan milik keluarga tersebut. Tetapi Bernard terus bersikeras bahwa Zoya harus menyelamatkan semua harta.
"Tapi sayang, Aku tidak menginginkan semua harta itu. Yang aku butuhkan hanyalah kamu," jawab Zoya. Bernard hampir kehabisan akal untuk bisa meyakinkan wanita tersebut. Dia ingin marah Mengapa ada wanita yang lugu dan polos seperti Zoya yang bahkan tidak menginginkan harta dan dibutakan oleh cinta.
"Sayang, aku mengerti. Aku mengerti bahwa kamu tidak membutuhkan harta. Sama seperti aku. Aku juga tidak membutuhkan semua harta itu. Tetapi bagaimana kita bisa hidup bahagia sayang? Kita membutuhkan uang untuk membeli sebuah pulau yang jauh dari keramaian. Kita membutuhkan uang untuk membeli sebuah kapal agar kita bisa melakukan perjalanan. Kita membutuhkan uang untuk mewujudkan semua mimpi kita agar kita bisa hidup bahagia selamanya." Rayuan pria itu pun muncul.