Freislor dan Breckson saling melempar pandangan. Mereka berdua penasaran dengan apa yang diketahui oleh Tuan Broi. Breckson pada akhirnya mencari tahu lebih dalam.
"Permisi, apakah kau mau menceritakan sedikit tentang Tuan Reos? Kami berdua memerlukan informasi lebih banyak tentangnya. Karena, dia sendiri telah mengirim anak buahnya ke negeriku. Aku tidak bisa memaafkan perbuatannya," ucap Breckson dengan suara lirih. Ia sangat berhati-hati ketika mengucapkan nama itu. Kedua tangannya terkepal. Tuan Brio mengangguk pelan, melirik ke segala arah, memastikan semuanya aman.
"Boleh saja, tapi jangan di sini. Aku tidak ingin kita nanti jadi incaran para pendatang yang lain," jawab Tuan Brio dengan suara lirih, kedua alisnya menyatu. Freislor yang berdiri di samping Breckson merasa bahwa temannya menyembunyikan sesuatu dan hal itu membuatnya penasaran.