Jingga dan kelabu, keduanya adalah perpaduan warna yang tak seimbang. Sama halnya dengan pikiran Freislor yang kini menderita. Perlahan tapi pasti, ia mencoba bangkit dan menghapus tangisnya.
"Bu, kenapa Ayah bisa terbunuh?" tanya Freislor dengan lembut. Kedua tangannya menggenggam erat kedua tangan sang ibu, berusaha menguatkan. Sang ibu menghela nafas, tersenyum di hadapannya dan memandangnya dengan penuh perhatian.
"Ayahmu terbunuh ketika dia melawan salah satu pasukan Tuan Reos, Freis. Enta apa yang terjadi, tapi Ayahmu pernah berkata bahwa portal waktu yang sekarang hanya sebuah modifikasi dari pengembangan sebelumnya. Portal waktu yang asli sebenarnya sudah lama lenyap. Dan hal itu menjadi dasar permasalahan para ahli," ucap sang ibu dengan tegas. Freislor mengangguk pelan, ia tersenyum untuk beberapa detik.