Tuan Charlos dan yang lainnya saling melempar pandangan. "Kreysa, duduklah di sini. Kami sedang mendengar penjelasan dari Tuan Breyan. Nanti, jika ada yang ingin kamu tanyakan. Kamu bisa ikut bertanya kepada beliau," ucap Tuan Grenod pelan. Kreysa mengangguk, berjalan malas ke karpet dan duduk di sebelah Tuan Charlos.
"Kreysa, kuatkan dirimu, ya," ucap Tuan Charlos sembari mengepalkan tangan kanannya dan tersenyum lebar di hadapan Kreysa. Gadis itu tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan luka dan membalasnya dengan anggukan. Freislor yang melihat tingkah sang adik sebenarnya tak tega. Karena, ia tahu bahwa adiknya adalah salah satu orang yang memiliki kedekatan lebih besar dengan sang ayah dibanding dirinya.
"Aku harap kamu baik-baik saja setelah ini, Krey," batinnya lirih, Freislor sesekali melirik dan menatap kedua mata Kreysa yang sendu. Kembali pada percakapan mereka, Freislor kembali terfokus dengan apa yang dibicarakannya. Gadis itu kembali melihat ke arah logam.