"Kenapa kau mengatakan hal seperti itu, Mikhael? Bukankah kau tahu kalo Ibumu itu sudah meninggal dunia?" tanya Poresa dengan wajah cemas. Remaja itu membasuh luka yang keluar dari dalam mulutnya. Ia masih tak menyangka dengan apa yang terjadi. Mikhael yang berada di hadapan Poresa seketika menggelengkan kepala. "Tidak, Kak. Aku rasa Ayah berbohong kepada kami berdua," ucap Mikhael. Remaja itu masih tak terima. Dalam sekejap, ia menaikkan salah satu alisnya.
"Aku selama ini tidak percaya dengan kematian Ibu. Orang yang paling dekat dengan Ibu itu aku. Dan aku bisa merasakan bahwa orang itu adalah Ibuku. Beraninya lelaki itu memperlakukan Ibuku seperti itu!" pekik Poresa dengan wajah kesal. Ia berulang kali mengepalkan kedua tangannya sembari meninju apa dinding. Poresa yang berada di depannya masih saja tak paham dengan apa yang terjadi.