"Tidak apa, Kak. Aku hanya mengingatkanmu saja. Bukankah kita harus waspada terhadap orang-orang seperti mereka?" tanya Mikhael sembari menaikkan salah satu alisnya. Remaja itu menatap kedua mata Breckson dan Poresa dengan tatapan tajam. Di satu sisi, Poresa dan Breckson masih tidak menyangka dengan apa yang dilakukan oleh sang adik.
"Heum, sebaiknya kita beri tahu saja dia, Breckson. Aku tidak ingin terjadi pertengkaran lagi nantinya. Kau tahu sendiri Freislor sudah memiliki banyak masalah sekarang. Jangan menambahnya dengan persepsi Mikhael," jawab Poresa. Ia menanggapi hal yang dianggapnya tidak benar. Breckson mengangguk setuju. "Mikhael, bisakah kau ikut Kakak sebentar?" tanya Breckson sembari menatap kedua mata sang adik dengan tatapan tajam. Mikhael menganggukkan kepalanya pelan. "Ayo, Kak. Ngomong-ngomong, Kakak mau mengajakku ke mana?" tanya Mikhael.