Breckson dan Kreysa saling memandangi Poresa dan Freislor secara bergantian.
"Kak, apa kau yakin tidak perlu bantuan?" tanya Kreysa, ia menaikkan salah satu alisnya. Kedua tangannya terlipat di depan dada. Ia menatap Freislor dengan tatapan sinis. Freislor menggelengkan kepala pelan. "Enggak perlu, Kakak sendiri yang harus bertanggung jawab sama masalah ini," balasnya pelan. Freislor tersenyum dan menggenggam kedua tangan adiknya.
"Kreysa, maafkan Kakak karena Kakak terkesan tidak membutuhkanmu. Tapi, Kakak tidak ingin kamu kenapa-napa. Hanya itu saja," ucap Frreislor sembari mengelus pipi kanan sang adik. Kreysa memutar kedua bola mata jengah, ia menghembuskan nafasnya pelan.