Breckson seketika berjalan dengan badan yang terasa berat. Ia tak mampu mengalahkan rasa pusing di kepalanya.
"Heh, kamu! Ayo ikut saya bertemu dengan Raja!" pekik orang itu. Breckson yang lemas menolak, ia berjalan ke arah Freislor dan menepuk-nepuk pundak gadis itu.
"Freis, ayo bangun, Freis. Ayo kita pulang, tempatmu bukan di sini," ucap Breckson dengan wajah berlinang air mata. Remaja itu sesekali memandangi kedua mata Freislor dengan perasaan kacau. Salah satu penjaga yang berada di belakangnya tertawa pelan, "Apa yang kau harapkan dari dia? Kekuatan gadis itu telah hilang! Tidak ada yang bisa menyelamatkan dia sekarang!" pekik penjaga itu dengan nada tinggi. Ia berkacak pinggang sembari menatap kedua mata Breckson dengan tajam.
"Apa katamu? Bagaimana bisa?" tanyanya seperti orang linglung. Remaja itu berusaha berdiri, namun ia selalu terjatuh beberapa kali. Cara berjalannya seperti orang linglung. Berkali-kali ia terjatuh ke kanan dan ke kiri.