"Ah, begitu rupanya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya jika aku dan beliau benar-benar bertemu, Freis. Bagaimana menurutmu?" tanyanya pelan. Freislor menggelengkan kepala pelan. "Entahlah, bisa saja Ibu menanyaimu banyak hal. Jadi, jangan kaget bila dia melakukannya, ya. Entah kalian akan mengobrol berapa jam nantinya. Hahah, kita lihat saja nanti hasilnya seperti apa." Freislor dan Poresa saling tertawa karena hal itu. Di satu sisi, Freislor menundukkan kepala sebentar. Ia penasaran dengan pendapat Poresa mengenai penawaran yang telah ia sampaikan kepadanya.
"Oh, ya. Apa kau sudah memikirkan penawaran yang ku berikan?" Freislor menaikkan salah satu alisnya. Poresa menggelengkan kepala pelan, "Aku tidak tahu apa yang terjadi bila Ibuku tahu aku akan melakukan misi penting yang bisa saja membawaku pada kematian. Tapi, aku bisa membicarakannya nanti. Aku akan mencoba untuk membuatnya percaya." Freislor menganggukkan kepala pelan.