Chereads / Sister Prostitution for Your Money (21+) / Chapter 32 - Cerita Keiichi dan Seika

Chapter 32 - Cerita Keiichi dan Seika

Haru menganggukkan kepalanya untuk menanggapi balasan Kei. Kemudian tanpa ditanya, tiba-tiba saja Seika menceritakan tentang apa saja yang ia alami satu hari ini. Misaki dan Kaori ikut menanggapi ucapan Seika tentang kegiatan mereka tadi siang. Dimulai dari membeli sebuah kue hingga berbelanja kebutuhan dapur di tempat perbelanjaan yang besar. Sementara itu di sisi lain, diam-diam Kei menatap ke arah Kaori yang duduk di depan Seika. Matanya terus melirik ke arah anak perempuan itu.

Tidak lama kemudian, Kaori menyadari tatapan Kei, namun ia berusaha untuk tak membalas tatapannya karena malu. Ia masih teringat-ingat apa yang dia dan Kei lakukan di kamar mandi, bayangan itu tidak bisa hilang dari benaknya. Bibirnya seakan ingin terus mengembang ketika mengingat betapa lembutnya bibir Kei, akan tetapi tentu saja ia menahan untuk tidak tersenyum karena tak ingin dicurigai. Ia tak mau Haru ataupun Seika menyadari dirinya jika tersenyum-senyum sendiri.

Setelah makan malam usai, Kaori memutuskan untuk membantu Seika membersihkan peralatan masak. Misaki bermain-main bersama Haru di ruang televisi, sedangkan Kei masih duduk di ruang makan sembari menatap Kaori yang berdiri di samping ibunya. Ia terus memperhatikan Kaori sambil memakan buah apel yang telah dipotong-potong oleh Seika sebelumnya. Namun disaat seperti itu, tiba-tiba saja ia merasakan seseorang menarik-narik lengan bajunya. Kei yang terkejut segera menoleh, ternyata di sana berdiri Misaki yang tengah menatapnya, lalu ia meminta apel yang tengah Kei makan. Dengan senang hati, Kei memberikan semua potongan apel yang ada di piring kepada Misaki.

"Arigatou, Onii-chan," katanya berterima kasih kemudian ia kembali duduk bersama Haru di ruang televisi. Senyum Kei mengembang saat melihat tingkah lucu Misaki yang meminta makanan kepadanya. Ini adalah kali pertama ia tinggal dengan seorang anak kecil yang tingkahnya begitu lucu. Sedari dulu, ia selalu mengharapkan mempunyai adik, akan tetapi Seika tidak ingin mengandung lagi.

Masih teringat jelas di ingatan Kei ketika Seika mengandung anak hasil hubungannya dengan Haru. Ketika itu Seika sudah mengandung hingga 7 bulan, namun ia harus mengalami keguguran dan janinnya meninggal di dalam rahim. Tentu hal tersebut membuat Seika depresi, ia tidak bisa merelakan anak keduanya pergi. Hal yang sama dirasakan oleh Haru dan Kei. Haru sampai tidak bekerja selama beberapa hari untuk bisa menenangkan diri. Sedangkan Kei, ia tidak nafsu makan terlebih ketakutan melihat ibunya yang selalu berteriak-teriak tidak jelas. Sempat terjadi beberapa pertengkaran antara Haru dan Seika, saat itu Kei hanya bisa menangis. Dia tidak bisa melakukan apapun untuk membantu menyelesaikan permasalahan ibu dan ayah tirinya.

Perlahan-lahan, keadaan Seika mulai membaik ketika Haru membawanya ke sebuah rumah sakit jiwa. Cukup banyak biaya yang Haru keluarkan demi membuat istrinya sembuh dari rasa trauma dan depresi. Kei sendiri melihat dan merasakan bagaimana perubahan sang ibu. Maka dari itu, dia tidak akan bisa meminta adik lagi karena ia tahu Seika masih merasakan trauma dan depresi akibat kegugurannya beberapa tahun lalu. Padahal, jauh di dalam lubuk hatinya, ia sangat mengharapkan seorang anak kecil yang bisa ia ajak bermain.

Selama ini, Kei tidak pernah keluar rumah. Ia selalu merasa kesepian karena tidak ada anak seumurannya yang bisa diajak bermain. Terlebih lagi saat Kei masih berumur lima tahun, Seika selalu melarang Kei untuk bepergian jauh seorang diri karena beberapa berita di televisi mengumumkan tentang seorang penculik anak-anak yang masih berkeliaran. Walau penculik yang dimaksud bukanlah berada di wilayahnya, Seika sangat mencemaskan Kei jika dibiarkan bermain di luaran sana. Maka dari itu, Kei tidak pernah keluar karena sudah terbiasa berada di dalam rumahnya. Kebiasaan itu selalu ia lakukan hingga usianya yang sekarang. Dia selalu berada di dalam kamar, menghabiskan waktu luang dengan bermain game online. Ia memiliki teman di sekolah saja, itu pun hanya satu orang yang bernama Yamamoto Shouta.

Shouta merupakan teman Kei sedari mereka masuk Youchien atau Taman Kanak-Kanak. Mereka selalu bersama-sama kemanapun mereka pergi. Mereka juga selalu mendapatkan kelas yang sama, tentu saja hal tersebut membuat pertemanan mereka semakin erat. Tidak ada siapapun lagi yang bisa berteman dengan Kei karena anak lelaki itu tidak terlalu pandai bersosialisasi. Namun dia tidak tahu jika dirinya cukup dikenal baik oleh anak-anak perempuan di sekolah. Sering kali Shouta memberitahu Kei akan hal itu, akan tetapi dia tak mempedulikannya.

***

Satu minggu sudah Kaori dan Misaki tinggal bersama ayah kandungnya. Tidak banyak hal yang terjadi selama mereka tinggal di sana. Seika begitu menyayangi Kaori dan Misaki selayaknya anak sendiri. Ia selalu memperhatikan mereka berdua, tentu ia juga memperhatikan Kei. Ia senang ketika melihat ketiga anak itu mampu berteman dengan baik bahkan bermain bersama di dalam rumah. Keinginan Seika untuk memiliki anak lagi akhirnya terwujud, bahkan tanpa mengandung dan melahirkan.

Sedari dulu, sejak ia keguguran, ia selalu ingin mengandung anak lagi dan berusaha menjaga diri agar hal yang sama tidak terulang kembali. Namun ia masih belum bisa lepas dari rasa traumanya saat itu. Bayangan-bayangan kesedihan dan kekecewaan selalu ia rasakan jika sedang sendiri. Ia selalu berusaha menutupi semuanya di depan suami dan anak, ia tak ingin mereka berdua merasa cemas kepadanya. Terlebih lagi ia hanya tak ingin depresinya kembali. Tentu jika hal tersebut kembali, dia akan sangat membuat kerepotan Kei dan Haru. Sudah cukup baginya mengalami hal seperti itu di masa lalu, dia tak ingin mengulanginya lagi.

Sekarang, ia sangat senang ketika Kaori dan Misaki datang ke rumah. Walau ia tidak tahu bagaimana masa lalu yang mereka alami, ia akan tetap menerima mereka. Bahkan ia sudah berkata kepada Haru jika dirinya akan menganggap Kaori dan Misaki sebagai anaknya. Ia juga ingin Haru membiarkan keduanya tinggal lebih lama lagi di rumah ini dan menyekolahkan mereka di sekolahan yang sama dengan Kei. Selain itu ia meminta Haru untuk memasukkan nama Kaori dan Misaki di dalam anggota keluarga mereka.

Tentu Haru terkejut dengan permintaan istrinya, dia tidak menyangka jika Seika akan meminta hal tersebut. Tak ada jawaban pasti yang bisa Haru berikan untuk menerima permintaan Seika. Ia hanya membalas jika ia akan memikirkannya. Ia takut jika suatu saat Seika mengetahui jika kedua anak perempuan itu adalah anak dari pernikahannya dengan Ayaka beberapa tahun yang lalu. Selama menikah dengannya, ia selalu berusaha menutupi masa lalu. Bukan tak ingin bercerita, hanya saja dia tak ingin Seika berpikiran buruk hingga meninggalkannya seorang diri. Ia sudah sangat mencintai Seika dan Kei, ia tidak akan rela jika mereka pergi.

***

Bersambung...

[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]

Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.