Minggu pertama sekolah di Kota Tokyo berjalan lancar dengan semestinya. Perlahan-lahan, Kaori dan Misaki bisa memiliki teman mereka masing-masing. Misaki memiliki banyak teman bermain di Shougakkou-nya, sedangkan Kaori dapat bersosialisasi dengan anak-anak perempuan lain, akan tetapi yang selalu menemani dia hanyalah Kei dan Shouta saja. Tidak banyak hal yang terjadi terhadap Kaori dan Misaki selama mereka bersekolah.
Setelah beberapa bulan bersekolah, Kaori dan Misaki mampu mendapatkan nilai yang memuaskan. Mereka sama-sama belajar dengan begitu giat hingga mendapatkan nilai sempurna di setiap waktunya. Kei yang semula malas belajar bahkan kini mampu menyamai nilai yang Kaori dapatkan setelah ia dan Kaori selalu belajar bersama di setiap malam. Selain itu, Kaori selalu mengikuti beberapa perlombaan dalam bidang akademik dan selalu menempati posisi tiga besar. Sudah 10 perlombaan yang ia ikuti sejak masuk sekolah, tentu kini namanya selalu ada di mading dan ia cukup dikenal oleh beberapa guru bahkan siswa yang lain.
Misaki belum bisa mengikuti perlombaan seperti sang kakak, ia masih terlalu kecil untuk bisa bersaing dengan teman-teman seumurannya. Sedangkan Kei, dia selalu sibuk mengikuti kompetisi game online yang selalu ia mainkan. Untuk pertama kalinya, dia bisa meraih posisi juara ketiga. Semua hadiah yang dia dapatkan mulai dari piala, piagam, dan beberapa hadiah lainnya dikirimkan langsung ke rumah. Selain itu, ia berhak mendapatkan uang sejumlah lima ratus ribu yen atau setara dengan lima puluh empat juta rupiah. Namun ia gagal menjadi juara satu, padahal hadiah yang ditawarkan lebih menarik, salah satunya bisa menikmati liburan gratis bersama dua orang ke Eropa. Uang yang akan didapatkan pun tentunya lebih besar, akan tetapi, Kei sudah merasa puas dan senang walau hanya bisa menempati posisi ketiga dalam kompetisi yang ia ikuti.
Awalnya dia tak ingin menceritakan hal tersebut kepada Seika ataupun Haru, ia ingin membuat kejutan untuk kedua orang tuanya. Namun tiba-tiba saja, dua orang perwakilan dari pihak penyelenggara kompetisi game online tersebut mendatangi alamat rumah yang telah Kei berikan. Mereka berdua memberitahu Seika jika anaknya telah berhasil menjadi juara tiga. Seika yang tak percaya segera memanggil Kei yang berada di kamar. Kei keluar dari kamar dengan wajah kebingungan, ia sama sekali tidak tahu jika dua orang tersebut akan datang ke rumahnya.
Seika membawa Kei menemui dua orang tersebut yang menunggu di ruang tamu. Kemudian mereka saling membungkukkan badan dan mengatakan tujuan mereka datang ke rumah. Mereka hanya ingin mengantarkan hadiah dan juga memberikan uang tunai kepada Kei. Tentu saja Seika yang tidak tahu apa-apa terkejut bahkan menangis mendengarnya. Selama ini, Kei tidak pernah bercerita jika dirinya selalu mengikuti kompetisi game online. Seika hanya tahu jika anaknya sering menghabiskan waktu untuk bermain game saja.
Selain memberikan hadiah dan uang tunai, dua orang tadi meminta Kei untuk datang ke sebuah acara penyambutan bagi para pemenang yang diadakan di Kota Yokohama. Di sana ia akan diminta untuk menyampaikan apa yang ia rasakan setelah mendapatkan posisi juara. Tentu Kei terkejut, selama ini dia tidak pernah berani berbicara di depan banyak orang. Keraguan dirasakan, bahkan ia hilang percaya diri dan hendak menolak ajakan mereka. Namun tiba-tiba seorang dari dua tamu yang datang untuk memberi hadiah itu berkata jika Kei dapat membawa semua keluarganya dan bisa menikmati beberapa tempat wisata di Yokohama secara gratis.
"Kalian bisa datang ke beberapa tempat wisata tanpa membayar biaya apapun, bahkan transportasi untuk pergi ke sana sudah kami persiapkan. Kalian hanya perlu membawa pakaian dan kebutuhan lainnya saja. Kami akan menyiapkan sebuah kamar hotel dengan pemandangan terbaik. Semua biaya akan ditanggung oleh penyelenggara lomba," jelas salah satu dari dua lelaki di hadapan Seika dan Kei. Mendengar hal itu, Kei menoleh ke arah ibunya yang duduk di samping. Secara bersamaan, Seika juga menoleh ke arah anaknya.
"Jika kau memang ingin pergi ke sana, aku akan meminta Papa untuk meminta cuti agar kita semua bisa pergi bersama," ucap Seika sembari tersenyum. Kei membalas senyuman Seika. Kei sangat ingin mengunjungi beberapa tempat di Jepang, salah satunya Yokohama. Tentu dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, akan tetapi, ia ragu karena di sana ia harus mempersiapkan diri untuk berbicara di depan banyak orang. Ia sangat tidak percaya diri dan takut salah bicara, bahkan ketika membayangkan hal tersebut, tubuhnya bergemetar.
"Ka-kapan aku harus pergi ke sana?" tanya Kei gugup.
"Jika kau siap, kami akan menjemputmu minggu depan," jawab salah satu dari lelaki di depannya.
Satu minggu merupakan waktu yang terlalu cepat bagi Kei untuk mempersiapkan apa saja yang akan ia katakan nanti di depan orang-orang. Ia belum siap untuk melakukan semua itu, namun di sisi lain ia sangat ingin pergi ke Yokohama dan menikmati apa saja yang ada di sana. Maka dari itu, ia mulai berpikir selama beberapa menit. Ia tak ingin membuat kesempatan ini sia-sia, ia juga sangat ingin membawa keluarganya pergi berlibur ke tempat yang indah. Akhirnya, setelah berpikir cukup lama, ia menjawab jika dirinya bersedia untuk pergi ke Yokohama. Seika yang mendengar hal itu segera memeluk anaknya dan menciumi pipi Kei. Ia sangat senang mendengar keputusan yang telah Kei buat.
Dua lelaki di hadapan mereka segera meminta persetujuan Kei dan Seika di atas kertas. Seharusnya Haru juga ikut menyetujui kertas tersebut sebagai kepala keluarga, akan tetapi dia masih bekerja dan tentu tidak bisa diganggu.
Setelah melakukan perjanjian, kedua lelaki itu berpamitan untuk kembali ke kantor mereka. Sementara itu, di lain tempat, Kaori dan Misaki yang menguping pembicaraan dari kamar segera keluar. Mereka menemui Kei dan Seika yang masih berdiri di dekat pintu setelah mengantar dua lelaki tadi keluar rumah. Mereka menanyakan apa yang sebenarnya terjadi hingga dua lelaki tadi datang. Dengan sangat senang, Kei dan Seika menjelaskan apa yang mereka bicarakan tadi. Tentu saja Kaori dan Misaki sangat kegirangan setelah mereka mendengar jika Kei akan membawa mereka semua ke Yokohama. Kata selamat pun diucapkan oleh Kaori dan Misaki, mereka ikut senang atas pencapaian yang Kei lakukan.
Kemudian banyak hal yang Kaori tanyakan kepada Kei tentang kompetisi yang diikutinya. Sembari berjalan ke arah ruang utama, Kei menceritakan bagaimana ia bisa mengikuti kompetisi tersebut hingga mampu menduduki juara ketiga. Mereka pergi ke ruang televisi dan mendengarkan cerita Kei, sedangkan Seika mengambil sebuah camilan dan minuman di dapur. Setelah itu ia duduk bersama ketiga anak-anak untuk mendengarkan apa yang Kei katakan.
***
Bersambung...
[ CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA. JIKA ADA KESAMAAN TOKOH, TEMPAT, KEJADIAN ATAU CERITA, ITU ADALAH KEBETULAN SEMATA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN ]
Please, jangan lupa collect & comment. Karena collect & comment anda semua berarti untuk saya.