"Tuan. Aku tak menemukan tanda-tanda keberadaan seseorang disana. Sepertinya, nona Maria juga tak ada disana." Lapor Sipemilik suara bariton.
"Hm. Dia juga tidak berada dirumah keluarganya." Ucap Kenric.
"Kau yakin tak ada tempat yang terlewatkan?" Tanya Kenric memastikan.
"Ya. Tuan."
Kenric terdiam. Berpikir. Dia memicingkan mata. Tangan kanan mengetuk-ngetuk pena yang digegnggamnya. Sipemilik suara bariton tetap berdiri didepan meja kerja Kenric. Diam. Tak bergeming. Menunggu perintah selanjutnya.
Untuk beberapa saat ruangan besar itu lenggang dan hening. Suara detakan jam dan ketukan pena diatas meja saling mengisi bergantian.
Ingatan Kenric mengingat gambaran pada saat dia masih berada dirumah sakit. Saat beberapa jam setelah dia siuman pasca operasi. Dia sudah tak lagi mengenekan oksigen dan keteter. Kenric berbaring dipembaringan. Tak banyak bergerak. Meski sudah merasa jauh lebih baik, rasa mual dan pusing masih menyambangi dirinya. Bisa jadi, pengaruh obat.