Shone menambah kecepatan. Hingga membuat mobil yang mengikuti tak lagi nampak.
"Sejak kapan kau ugal-ugalan dalam menyetir.?" Ucap Maria santai. Tak menyadari bahwa Shone sedang menghindari penguntit.
Shone tersenyum. "Kau takut?" Celetuknya.
"Aku bahkan bisa membawa lebih dari yang kau lakukan tadi," balas angkuh Maria.
Shone tersenyum lebar. Sesekali melirik kakaknya yang sudah sedikit tersenyum. Kemudian, dia kembali melirik tajam kekaca spion luar. Shone kembali focus menyetir dengan tatapan dingin.
Dia mulai berpikr siapa yang berani menguntitnya. Bukan, lebih tepatnya Maria.
Untuk sementara Shone masih menduga itu adalah media. Jelas, media ternama. Karena mobil yang dikenakan merupakan mobil mewah. Ataupun, besar kemungkinan paparazi.