Chereads / Mendadak Vokalis / Chapter 7 - Demas

Chapter 7 - Demas

Keesokan harinya, Rangga mengantarkan Reino ke sekolah. Setelah itu ia mengemudikan mobilnya ke sekolahnya. Setibanya di sekolah, ia kebingungan karena semua mata siswa memandangnya dengan sinis seakan ia menjijikkan.

Seluruh teman di kelasnya, mengacuhkannya, hingga dipertengahan pelajaran sejarah, kepala sekolah memanggilnya ke ruang kepala sekolah.

Kepala sekolah menunjukkan sebuah berita dari koran ibukota:

[Vokalis band D'Jagoan menghamili kekasihnya dan berusaha membunuh sang gadis bersama calon bayi mereka.]

Rangga yang duduk di depan kepala sekolah terpaku, 'apa berita ini benar? Anak ini berusaha membunuh putriku?' tanyanya mulai meragukan Demas.

"Demas, saya bangga dengan memiliki kamu sebagai siswa di sekolah ini. Kamu berprestasi di bidang musik dan menjadi vokalis band terkenal yang mengharumkan nama sekolah dan bahkan nama Indonesia." Kepala sekolah menatap Rangga dengan tajam, "tetapi saya tidak dapat mentolerir tindak asusila seperti ini. Ini bahkan sudah masuk ke tindak pidana bila benar kamu berusaha membunuh Raisa!"

Rangga menatap kepala sekolah bingung, Ia tidak tahu harus membela Demas ataukah menjatuhkan pemuda tersebut. Bila benar Demas berusaha membunuh Raisa, Rangga sendiri yang akan memberi Demas pelajaran atau bahkan membunuhnya.

"Maaf, Pak. Saya tidak dapat mengatakan komentar apapun. Selamat siang!" Rangga melangkah keluar dari ruang kepala sekolah.

Ia melangkah ke mobilnya dan pergi ke perusahaan rekaman tempat ia dapat bertemu sahabat-sahabatnya: Jimmy, Anton, Nuno, dan Tommy.

Rangga berhasil menemukan keempat sahabatnya sedang berlatih di studio rekaman khusus untuk grup band D'Jagoan. Ternyata, ada seorang pemuda lain di ruangan tersebut, Raditya Randika. Seorang penyanyi muda solois yang sedang naik daun dan juga produser musik berbakat.

Raditya sama seperti Demas, mereka berdua memiliki ayah asli dari Korea Selatan dan keduanya memliki wajah tampan khas pria korea. Raditya berusia dua tahun lebih tua daripada Demas.

Rangga yang memiliki toko kaset segera mengenali Raditya, ia menatap Raditya dengan bingung, kemudian ia sadar bahwa Raditya lah yang ditunjuk Tuan Ramli untuk menggantikannya sebagai vokalis.

"Kenapa ada elu disini Radit?" Tanya Rangga basa- basi.

"Gue mau bantu elu di sini," jawab Raditya dengan tenang. "Tuan Ramli, minta gue menggantikan elu sebagai vokalis D'Jagoan sampai elu dan segala permasalahan elu kelar."

"D'Jagoan enggak butuh elu, Radit." Jawab Rangga dingin seakan ia dapat membaca pikiran Demas. Bagaimanapun, saat ini mereka berdua berbagi tubuh dan otak yang sama.

Radit memutar bola matanya karena keangkuhan Rangga.

Jimmy kemudian menarik Rangga keluar ruangan, agar mereka berdua dapat berbicara empat mata.

"Rangga, berita tentang Raisa, bikin posisi D'Jagoan sulit. Saat ini, kita harus ikutin saran Tuan Ramli. Setelah berita ini mereda, elu bisa balik lagi sebagai vokali D'Jagoan."

"Elu mecat gue?"

"Ini hiatus, anggap aja elu dalam proses pemulihan. Elu kan habis koma selama sebulan." Nasihat Jimmy.

"Terserah elu lah!" Entah Rangga atau Demas yang mengatakan hal tersebut. Perasaan Rangga kacau.

Ia merasa bahwa ia telah ditipu oleh Demas, untuk beberapa saat ia mempercayai Demas bahwa ia adalah pemuda yang baik dan akan menjaga Raisa. Tetapi sekarang ia meragukan Demas.

Ia kembali ke mobilnya dan memacu mobilnya dengan cepat. Ia ingin segera menjauh dari segala hal yang tidak dikenalnya ini.

Kendaraannya dipacu dengan cepat dan dalam setengah jam, ia berada di pinggiran kota Jakarta. Sesaat ia berpikir, bila ia menabrakkan mobilnya dan membunuh dirinya. Mungkin ia dapat kembali ke tubuhnya sendiri, sebagai Rangga.

Dan anak sialan ini akan mati.

Demas. Hidung belang yang mengambil keuntungan dari Raisa.

Ia sudah berencana untuk membesarkan cucunya sehingga Raisa tetap dapat berkuliah dan meraih mimpinya.

Anak yang ada di kandungan Raisa, tidak butuh ayah seperti Demas Ranggasta.

BRAKKKK!!

Mobilnya mersi hitam yang dikendarai Rangga menabrak sebuah pohon besar.

Airbag berhasil menyelamatkan dari hentakan keras tabrakan tersebut. Rangga berusaha melepaskan dirinya dari himpitan airbag dan keluar dari mobil.

Ia menatap refleksi dirinya sendiri di kaca pintu mobil.

"Demas! Keluar elu sekarang! Apa benar kamu berusaha membunuh Raisa dan bayi yang ada di dalam kandunganya!" Teriak Rangga, kepada dirinya sendiri, walau ia bermaksud berteriak kepada Demas.

"Demas! Gue pikir elu mencintai Raisa! Dengan tulus!" Rangga menatap refleksinya sendiri dengan marah."

"Demas! Gue bakal, hancurin karir elu sebagai vokalis! Dan kemudian gue bakal bunuh elu, biar gue bisa keluar dari tubuh elu yang sial ini!"

Tiba-tiba sebuah suara muncul di benak Rangga, suara Demas.

"Jaga mulut kamu ya, Anak Muda!" Teriak Rangga kesal kepada bayangannya sendiri.

Orang-orang mulai datang ke tempat terjadinya kecelakaan tersebut, tetapi mereka tidak berani mendekat karena berpikir Rangga adalah orang gila.

Beberapa dari mereka merekam kejadian tersebut tanpa seizin Rangga dan menguploadnya ke Youtube. Membuatnya video tersebut viral seketika.

[IG Mulut.Nyiyir: Demas Ranggasta sudah gila, marah-marah pada mobilnya!]

Tiba-tiba telepon genggam Rangga berbunyi, Kamila menghubunginya.

"Demas! Kamu dimana?" Tanya Kamila dengan tergesa-gesa, "Raisa sudah sadar dari koma-nya!" Kamila hampir berteriak.

"Apa?!"

Rangga dan Demas berteriak bersamaan. Rangga berusaha kembali ke belakang kemudi. Sayangnya, kerusakan mobilnya cukup parah sehingga ia tidak dapat menjalankan mobilnya.

Teriak Demas kepada Rangga.

"Teriak-teriak enggak bakal bikin kita cepat sampai!" Rangga berteriak balik kepada Demas.

Saran Demas

Rangga menatap mobil truck pick-up jelek dan Kotor yang mengantarkan sayur tersebut.

"Mobil Kotor begitu!"

Teriak Demas dengan tidak sabar.

Rangga masih menatap to truck pick-up sayur tersebut.

Rangga akhirnya melompat turun dari mobil mersi hitam-nya. Meninggalkan Mobil tersebut dan menaiki mobil pick-up pengantar sayur. "Pak! saya bayar 10 juta untuk saya charter ke rumah sakit! Sekarang!"

Si sopir segera setuju dengan jumlah yang ditawarkan Rangga.

Dalam perjalanannya Rangga menghubungi pihak asuransi untuk mengurus mobilnya.

Dalam otaknya ia berpikir bahwa Demas pasti sangat mencintai Raisa, bila Demas nekat menaiki mobil jelek ini agar ia dapat segera bertemu Raisa.