Kania bercerita sambil memindahkan semua barang belanjaannya. Dia menyisakan beberapa yang akan digunakannya untuk menu sarapan pagi ini.
"Kamukan bisa bangunin saya, sayang."
Kania tersenyum kecil. "Akukan tahu Om selalu pulang hampir tengah malam akhir-akhir ini. Mending Om simpan waktu untuk istirahat yang cukup."
Genta menarik nafasnya. "Ya sudah. Kamu ingin kita sarapan apa pagi ini, dek? Biar saya yang buatkan."
Kania berdecak. Ia mendorong tubuh Genta sebagai tanda penolakan atas tawaran suaminya itu. "Om, akukan udah pernah bilang sama Om kalau aku akan belajar memasak. Kemarin aku belajar menu baru dari mama. Iya sih cuma goreng ikan dan sayur. Tapi aku harap Om suka."
Genta tersenyum kecil. Ia menatap isterinya selama beberapa saat. "Aku enggak pernah minta kamu jadi gini lo, sayang. Aku mencintai kamu apa adanya. Aku enggak masalah kamu tidak mengurus rumah dengan benar. Kita bisa saling membantu."