Rosa menggelengkan kepalanya. "Kamu bisa menikah juga Ezra. Aku resmi bercerai dengan pak Tara. Tidak ada lagi yang menghalangiku. Kenapa aku tidak bisa punya kekasih?" jawab Rosa lemah.
Ezra memejamkan matanya sejenak. "Tidak. Kamu tidak mengerti. Kamu harus tahu bahwa aku merindukanmu, Rosa. Aku tidak tega kehilanganmu untuk kedua kalinya."
Rosa menarik bibirnya dengan senyum sedih sekali lagi. "Bisakah Anda menepikan mobil Anda ke pinggir jalan di sana?" Rosa memotong pembicaraan. Ezra menurut. Dia telah mendengar bahwa Rosa akan dijemput oleh seseorang.
Seorang pria jangkung dan tegap sedang menunggu Rosa. "Oh, akhirnya kamu datang juga. Kamu tahu aku hampir mati kedinginan."
"Kau bisa masuk ke mobilmu, Alan. Lagipula kamu memakai jaket tebal itu. Menungguku beberapa menit lagi belum tentu membuatmu kedinginan," kata Rosa mendekati Alan. Dia mendorong tubuh pria yang dua kali lebih besar dari tubuh Rosa ke dalam mobil.