Sedikit gemetaran berada di antara ibu sosialita dengan bisnis handal tersebut. kania tentu saja tidak menyangka. Terlebih lagi orang yang menyuruhnya ada Aruna. perempuan yang baru beberapa saat mencercanya. Jika dia tidak mengenal Aruna dari lama mungkinlah dia menganggap Aruna berkepribadian ganda.
"Tahun dua ribu dua puluh tanpa kendala." Kania mengacungkan gelasnya yang untungnya disambut hangat dengan yang lainnya. Genta memeluk sayang isterinya tersebut. Selalu bangga dengan kecerdikan Kania serta kepiawaiannya dalam mengendalikan situasi. Bersamaan dengan itu kembang api meletus di angkasa menambah semarak indah pada suasana tengah malam itu.
"Selamat tahun baru di usia kamu yang dua puluh tahun untuk kedua kalinya, sayang."
Kania tertawa kecil dengan perkataan Genta. "Selamat tahun baru juga mas Genta. I love you." Mereka lantas tertawa tersenyum dengan indah. Kania menyembunyikan sesuatu yang merusuhkan hatinya.
***