pria itu menarik sebuah kursi kemudian duduk di dekat anaknya. Tara ragu-ragu sebelum bersuara pada Kania.
"Gue dengar dari Genta lo ketemu kenalan tadi pusat pembelanjaan."
Kania ekspresinya berubah sedikit. Mungkin dia perlu membicarakannya juga dengan papanya. Maka dia menganggukkan kepalanya. "Gitulah." Ia duduk di meja riasnya. "Uhm, dia pemilik barbershop di sebelah toko tante"
"Tante?" tanya Tara cukup terkejut.
Kania menganggukkan kepalanya. "Yeah, mamanya Mas Genta. Jarang sih dia kesana. Baru ketemu satu kali. Tadi pertemuan yang kedua. Dia punya kucing gitu. Lucu. Kata tante sih orangnya cukup baik. sering bantuin tante kalau enggak sengaja lihat bawa barang berat." Kania menjelaskan semua informasi yang dia tahu tentang Raja.
"Kamu tertarik …"
"Tertarik?" Kania menaikkan alisnya menunggu kelanjutan dari kalimat papanya.
"Kamu tertarik pacaran sama dia atau kamu ada naksir sama dia gitu?"