"Kau tidur di sebelah mana?" tanya Erland.
"Kiri," jawab Arisha.
"Aku kanan," sahut Erland.
Mereka berdua duduk di ranjang untuk beristirahat sebentar sambil mengatur nafasnya.
"Elina, apa kau punya pacar?" tanya Erland.
"Tidak, bukannya aku pernah memberitahumu kalau ada seseorang yang ku sukai," jawab Arisha.
"Iya tahu. Maksudku apa dulu kau pernah pacaran?" tanya Erland.
"Belum, aku hanya mencintai dalam diam," jawab Arisha.
"Kau sangat berbeda dariku yang banyak dosa ini. Aku seperti api yang panas dan kau air yang dingin," sahut Erland. Dia menyadari perbedaan antara dirinya dan Arisha. Dia banyak berbuat dosa sedangkan Arisha begitu menjaga dirinya dari dosa. Meskipun tidak ada manusia yang luput dari dosa.
"Sebenarnya sama saja. Asal kau mau berubah Erland. Allah Maha Pemaaf dan Pengampun seberapa besar dosamu. Asal kau bersungguh-sungguh bertobat," jawab Arisha.
"Aku ingin bertobat. Tapi belum ada yang menyentuh hatiku. Semacam hidayah," kata Erland.
