"Iya, Erland. Aku Arisha. Maafkan aku. Mungkin kau merasa dibohongi olehku. Tapi sebenarnya aku tidak berniat berbohong padamu. Pertemuan kita di restoran mengharuskanku mengenakan cadar karena saat itu kau seorang casanova. Aku tidak ingin menikah denganmu tapi aku tidak bisa pergi dari perjodohan ini," jawab Arisha. Wajahnya tampak bersalah. Matanya berkaca-kaca karena sendu. Dia takut Erland akan marah karena merasa dibohongi olehnya.
Erland masih terdiam melihat kenyataan di depan matanya. Dia tidak menyangka melihat Arisha yang selama ini bersamanya dan sering cerewet padanya itu Elina istrinya yang juga cerewet padanya. Erland sama sekali tidak menyadari hal itu. Sambal buatan Arisha yang sama rasanya dengan sambal buatan Elina tidak membuatnya curiga. Banyak hal yang membuat Erland merasa ada kesamaan di antara mereka tapi dia tidak berpikir ke arah situ. Dia tetap percaya Arisha dan Elina orang yang berbeda.