Saat Bulan sampai di rumahnya, terlihat Bu Asa sedang berdiri di depan bagasi mobil. Kedua tangan Bu Asa di taruh di atas pinggang. Tatapannya sangat tajam melihat kearah mobilnya itu.
"Mati gue!" tukasnya seraya menepuk kening.
"Yaudah, kita berhenti saja di sini. Biar aku yang bicara sama Mamah, kamu diam aja di mobil," kata Bintang berniat akan membantu adiknya yang sedang berada dalam masalah besar.
"Makasih atas bantuannya ya Bintang, aku sangat berharap bantuan kamu sekarang ini," kata Bulan seraya mengatupkan kedua tangannya memohon.
Bintang pun menarik nafas panjang, lalu ia seketika menerbitkan senyuman lebar dan raut wajah yang senang. Ya, Bintang sedang berpura-pura, seolah semuanya baik-baik saja.
Bruk!
Bintang membaringkan pintu mobilnya, lalu ia melihat kearah Mamahnya.
"Mamah ...!" teriak Bintang seraya berlari mendekati Bu Asa.