"Berarti, besok kamu mau pakai jam itu kan?"
"Pasti."
"Kamu juga akan bekerja di perusahaan Tomi kan?"
"Soal itu, akan aku pikirkan lagi."
Nona terdiam beberapa saat tapi kemudian dia menaikkan kedua bahunya. "Semuanya terserah kamu, aku cuma mau membantu. Apa pun keputusan kamu, aku akan selalu menerima dan mendukung kamu."
"Untuk jam, apa yang kamu mau sebagai balasannya?" tanya Karel sambil menatap mata Nona. Kakinya melangkah maju mendekati perempuan yang ada di hadapannya ini.
"Aku enggak mengharapkan balasan apa pun," kata Nona padahal dia sudah tahu ke arah mana pembicaraan Karel.
"Tapi aku ingin membalasnya."
"Gimana, balas dengan makan malam yang kemarin kamu tolak?" tawar Nona. "Malam ini, aku lagi enggak sibuk."
"Deal," jawab Karel. "Nanti sore aku akan kabari restorannya."
Nona lalu menyodorkan ponselnya ke hadapan Karel. "Masukkan nomor kamu, biar aku bisa lebih gampang menghubungi kamu."
