"Rahasia kan ini, biar nanti menjadi kejutan di arena," kata Tamara.
Nona yang mendengarkan percakapan itu hanya bisa terkekeh. Lalu dia bergumam, "Rahasia kan ini? Tenang, aku paling pandai berpura-pura bodoh."
Sambungan telepon itu dia putuskan. Nona berjalan menghampiri mereka. Saat Nona sampai, makanan juga sedang dihidangkan di mejanya.
"Satria, apa kamu mau makan ini? Aku lagi buru-buru dan kamu tenang aja. Ini sudah dibayar sama Erik."
Nona melirik ke arah Karel sebelum pergi dan dia tersenyum tipis seraya mengedipkan sebelah matanya. Terus berjalan ke luar restoran, menghampiri Erik dan satu orang lainnya. Mereka segera berdiri tegap saat melihat atasannya.
"Berhasil, walaupun enggak sesuai rencana awal," kata Nona pada Erik.
"Apa yang salah Nona?"
"Kita bahas di mobil." Tatapan Nona beralih ke orang yang berdiri di samping Erik. "Kamu yang mengawasi mereka kan?"
"Iya Nona."
"Terus awasi mereka dan laporkan semuanya ke Erik. Ingat jangan sampai ketahuan."